KedaiPena.Com -Â Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) menyesalkan Sikap arogansi dari para pejabat Pemko Sibolga dan Tapanuli Tengah yang menyebabkan, simulasi pengamanan Pilkada Tapteng sempat terhenti sesaat, karena perkelahian antara Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk dan Wakil Ketua DPRD Tapteng Awaluddin Rao.
“Kita sangat miris melihat karakter pejabat Sibolga dan Tapteng ini. Masa seorang Walikota dan Wakil Ketua DPRD sanggup bertengkar ditengah-tengah masyarakat dan para pejabat yang hadir dalam simulasi pengamanan Pilkada yang diselenggarakan oleh Kapolres Tapteng,†ungkap Markus Manalu selaku anggota ISKA kepada wartawan di Pandan, Kamis (9/2).
Dijelaskan Markus, penyebab pertengkaran yang terjadi antara Walikota Sibolga dan Wakil Ketua DPRD Tapteng tidak diketahui pasti. Namun, sangat disayangkannya, kedua pejabat tersebut tidak bisa menahan diri, demi terjaganya kemanan saat Simulasi tersebut.
Markus mengaku kesal melihat kegaduhan yang menyebabkan simulasi sempat terhenti. Tidak hanya kedua pejabat ini, antara Calon Bupati Tapteng dengan Tim Pemenangan Amira juga terjadi keributan.
“Sampai disinikah karakter dari pejabat kita yang ada di Sibolga dan Tapteng ini? saya dari Ikatan Sarjana Katolik sangat menyesalkannya sikap para pejabat kita ini. Tanpa sengaja, mereka sudah menunjukkan sejauh mana kemampuan mereka dalam menganyomi masyarakat. Ini perlu diketahui oleh masyarakat Tapteng dan Kota Sibolga. Saya tidak menyalahkan salah seorang dari mereka, tapi saya menyesalkan mereka yang sudah berbuat keributan,†katanya.
Senada dengan itu, Sekretaris ISKA, Rommy Pasaribu turut menyesalkan sikap para pejabat Tapteng tersebut. Menurut ia, keributan itu menunjukkan betapa buruknya karakter pejabat di Sibolga dan Tapteng.
“Seharusnya, jika terjadi persoalan, kedua pejabat Sibolga dan Tapteng ini, harus bisa menahan diri. Sehingga acara yang diselenggarakan Kapolres Tapteng bisa berjalan dengan baik. Kedepan, Polres Tapteng tentunya harus lebih hati-hati. Jangan sampai kejadian yang sama terulang kembali,†tandasnya.
Laporan: Har