KedaiPena.Com – Kasus penyerangan dan pembakaran terhadap Polres Dharmasraya di Sumatera Barat adalah modus baru dalam dunia terorisme di Indonesia. Sebab, kedua pelaku yang diduga sebagai teroris berhasil membakar kantor polisi.
Pantauan Indonesia Police Watch (IPW) selama ini, aksi penyerangan teroris terhadap institusi Polri lebih kepada anggota kepolisian. “Ada yamg ditembak atau dibacok atau terkena ledakan bom teroris,” ujar Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, dalam rilis kepada Kedaipena.com di Jakarta, Selasa (14/11).
Kalaupun ada fasilitas Polri yang diserang, cenderung aksi penembakan jarak jauh. Namun pada kasus Polres Dharmasraya, teroris nekat melakukan aksi pembakaran.
“Artinya, para teroris Indonesia semakin berani melakukan perang terbuka dan perang jarak dekat dengan anggota kepolisian,” jelasnya.
Apalagi, intensitasnya kian meningkat. Karenanya, IPW meminta Polri perlu mewaspadainya, agar anggota maupun fasilitasnya tak terus-menerus menjadi bulan-bulanan teroris.