KedaiPena.Com- Presidium Ind Police Watch (IPW) memprediksi, pelaksanaan Pilkada Serentak pada 9 Desember mendatang akan berjalan aman dan lancar. Potensi konflik dikhawatirkan hanya akan terjadi di beberapa wilayah seperti di Papua.
“Sementara jumlah golput dalam Pilkada 2020 ini diperkirakan mencapai 30 hingga 40 persen,” kata Presidium IPW Neta Pane dalam keterangan, Selasa, (1/12/2020).
IPW melihat bahwa tidak ada alasan untuk menunda Pilkada 2020. IPW memaparkan, lima alasan kenapa Pilkada 2020 tidak perlu ditunda.
“Pertama, tidak ada jaminan kapan pandemi Covid 19 berakhir. Kedua, situasi keamanan di berbagai daerah, terutama yang melaksanakan pilkada sangat kondusif,” tutur Neta.
Ketiga, Neta menilai, tidak akan terjadi kerumunan massa mengkhawatirkan, karena pengaturan jam kedatangan para pencoblos sangat ketat.
“Keempat, kekhawatiran munculnya klaster baru diperkirakan tidak akan terjadi, mengingat para pencoblos adalah warga sekitar, dengan tingkat partisipasi 60 hingga 70 persen, sementara para saksi yang hadir akan mengikuti protokol kesehatan secara ketat,” tegas Neta.
Sedangkan untuk kelima, lanjut Neta, pilkada serentak juga akan membuat perekonomian di daerah menggeliat. Sebab sedikitnya ada sekitar Rp 20 triliun dana berputar.
“Mulai dari dana politik para calon kepala daerah hingga dana APBD dan APBN yang dikucurkan pemerintah,” tutur Neta.
Neta menjelaskan, anggaran Pilkada 2020 yang semula disiapkan pemerintah sebanyak Rp 15,23 triliun, sudah mendapat tambahan anggaran APBN sebanyak Rp 4,77 triliun, sehingga totalnya Rp 20,4 triliun.
“Penambahan itu untuk membiayai anggaran protokol kesehatan pada saat Pilkada dilakukan,” kata Neta.
Neta menilai, jumlah ini masih ditambah lagi dengan dana dari biaya politik para seluruh calon yang diperkirakan lebih dari Rp 5 triliun.
“Sebab itulah IPW menilai tidak ada alasan untuk menunda Pilkada 2020,” tandas Neta.
Laporan: Muhammad Lutfi