KedaiPena.com – Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, beredarnya kabar perpanjangan masa jabatan Badroidin Haiti sebagai Kapolri adalah isu menyesatkan.
“Ini adalah isu yang menyesatkan, yang bisa membuat kaderisasi kepemimpinan Polri macet total. Padahal dalam mengimbangi dinamika sosial masyarakat saat ini Polri perlu tampil lebih lincah, dengan kader-kader yang senantiasa berjiwa profesional dan modern,†kata Neta dalam siaran pers, Sabtu (30).
Neta mengatakan, pihaknya berharap Presiden Jokowi yang memiliki hak prerogatif dalam mengangkat Kapolri tidak memperpanjang masa jabatan Jenderal Badroeddin Haiti, yang akan pensiun Juli 2016 ini.
“Sebab perpanjangan masa jabatan kepemimpinan yang sudah pensiun bukanlah tradisi Polri. Sejak reformasi praktis tidak ada perpanjangan masa jabatan bagi Kapolri yang sudah pension,†tandas Neta.
Dengan demikian, timpal Neta, isu akan adanya perpanjangan masa jabatan adalah sebuah penyesatan bagi masa depan profesionalisme Polri. Perpanjangan masa jabatan hanya membunuh sistem kaderisasi Polri yang sudah terbangun selama ini.
“Dengan diterapkannya sistem assesment bagi calon calon kepimpinan di kepolisian sejak 10 tahun terakhir, Polri sebenarnya punya banyak kader-kader terbaik,†katanya.
Dari kader-kader terbaik inilah, lanjut Neta bisa dipilih figur-figur yang punya integritas, berdedikasi, berpengalaman, berprestasi, memiliki jiwa pemimpinan, dan jaringan yang bisa diterima masyarakat luas, baik di internal maupun eksternal, untuk kemudian dipilih menjadi pimpinan teratas kepolisian.
“Dalam memilih calon Kapolri, Presiden Jokowi diharapkan tidak mendengarkan suara-suara orang yang tidak jelas, yang tidak paham terhadap visi dan misi Polri ke depan,†pungkas Neta.
Lebih jauh neta mengatakan, ke depan Polri membutuhkan figur Kapolri yang bisa membangun enam hal dengan konsisten. Yakni mampu membangun soliditas organisasi secara utuh, mampu membawa Polri makin profesional dan modern, mampu membuat Polri cepat merespon laporan masyarakat, mampu menjaga keamanan.
“Kemudian mampu menumpas kejahatan kelas teri maupun kakap, dan mampu menumpas para penjahat yang berseragam polisi di internal kepolisian. Keenam hal ini diharapkan bisa berjalan maksimal dengan kemimpinan Kapolri baru pada Juli mendatang,†imbuhnya.
(Prw)