KedaiPenaCom – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane memberi apresiasi pada Kapolri Idham Azis yang sudah mengangkat mantan Ketua KPK Agus Rahardjo sebagai Penasehat Ahli Kapolri.
Keberadaan Agus, menurut dia, diharapkan bisa membuat Polri membersihkan dirinya dari aksi korupsi, pungli, mafia kasus, mafia jabatan maupun mafia proyek.
“Selain itu Agus diharapkan dapat membuka akses KPK untuk melakukan OTT terhadap para jenderal maupun perwira Polri yang korupsi,” tutur dia kepada wartawan, Jumat, (24/1/2020).
Neta melanjutkan penasehat ahli Kapolri bukanlah hal baru bagi dunia kepolisian di negeri ini. Dari waktu ke waktu, Kapolri kerap memiliki penasehat ahli.
“Namun saat ini Kapolri Idham Aziz mengangkat 17 penasehat ahli terdiri dari berbagai kalangan ahli. IPW memberi apresiasi pada Idham yang sudah mengangkat begitu banyak penasehat ahli meski masa tugasnya sebagai kapolri begitu singkat, yakni setahun lagi,” tegas Neta.
Neta juga melihat pengangkatan begitu banyak penasehat ahli seakan menunjukkan Idham sebagai Kapolri hendak show of force bahwa dirinya didukung begitu banyak pakar.
“Yang jadi pertanyaan, dalam masa tugas yang tinggal setahun lagi, sejauh mana ke 17 penasehat ahli itu bisa bekerja efektif membantu Idham. Apalagi, Selama ini keberadaan penasehat ahli di lingkungan Kapolri lebih banyak sebagai pajangan. Sebab di internal polri sendiri sebenarnya sudah cukup banyak staf ahli Kapolri, yang terdiri dari jenderal bintang satu dan dua,” ungkap dia.
Selain itu, kata dia, di lingkungan polri sendiri ada enam jenderal bintang tiga. Sehingga keberadaan 17 penasihat ahli Kapolri itu bisa membuat tumpang tindihnya kinerja di Polri, terutama dengan staf Kapolri yang berpangkat jenderal bintang tiga, dua dan satu.
“Bukan mustahil mereka akan bertanya, apa sesungguhnya pekerjaan mereka sekarang ini dengan keberadaan begitu banyaknya Penasehat Ahli Kapolri,” tukas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh