KedaiPena.Com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunggu momen politik yang tepat untuk melakukan reshuffle kabinet seperti yang sempat diwacanakan beberapa waktu lalu.
“Reshuffle Jokowi hanya menunggu momen politik yang tepat sesuai dengan keadaan kondisi pandemi seperti ini,” kata Peneliti Indonesia Popular Survei (IPS) Teguh Hidayatul, Senin, (13/7/2020).
Teguh menilai, pernyataan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno yang menyebut bahwa reshuffle sudah tidak diperlukan lantaran para menteri sudah berkinerja lebih baik sebagai pengalihan wacana.
“Mensesneg Pratikno mengalihkan wacana reshuffle agar para menteri fokus ke program kerja yang sedang dilaksanakan oleh para menteri. Pengalihan wacana reshuffle bertujuan agar para menteri tidak fokus ke lobi dan negosiasi politik terhadap Jokowi,” tegas Teguh.
Teguh memandang, strategi komunikasi politik seperti ini sangat tepat dan sesuai untuk mengurangi instabilitas politik dan keamanan di era kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Kalau kita melihat sejarah pemerintahan jokowi bersama Jusuf Kalla (JK) yang me-reshuffle menteri empat kali dan salah satu alasan yang paling kuat adalah tidak puas terhadap kinerja para menteri,” tandas Teguh.
Laporan: Muhammad Hafidh