KedaiPena.Com – Student Research Center (SRC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur menolak kebijakan Full Day School oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
Dalihnya, berdasarkan jajak pendapat (polling) yang dilakukan pihaknya, sebanyak 79,05 persen pelajar dari 420 responden tak setuju program lima hari dalam sepekan tersebut.
“Kami melakukan polling kepada para pelajar tingkat SMP/SMA di Jatim via WhatsApp, karena kami prihatin dengan keadaan saat ini,” ujar Direktur SRC IPNU Jatim Ahmad Ainun Najib di Surabaya, Jatim, Sabtu (24/6).
Polling dilakukan dengan cara menulis nama siswa yang juga responden, asal sekolah, kabupaten/kota, lalu jawaban dan dikirim melalui nomor WhatsApp yang tercantum hingga pukul 23.59 WIB per 19 Juni 2017.
“Alhamdulillah, para pelajar merespon begitu cepat dan antusias. Dalam waktu sehari semalam, kami menyebar polling melalui grup WhatsApp pelajar, sebanyak 420 responden mengirimkan jawabannya,” bebernya.
Berdasarkan hasil jajak pendapat, diketahui hanya 20,95 persen responden yang setuju.
“Alasan penolakan Full Day School oleh pelajar itu, adalah menguras tenaga dan pikiran sebanyak 38,25 persen,” ungkap Ahmad.
“Tidak bisa membantu orang tua 16,87 persen, dan bikin capek dan bosan dalam kelas sebanyak 15,06 persen,” sambungnya.
Selebihnya, para pelajar menjawab tidak bisa belajar ilmu agama di Madrasah Diniyah, tidak bisa berorganisasi, dan keterbatasan waktu untuk bersosial masyarakat.
Meski demikian, Ahmad mengungkapkan, sekitar 85 pelajar berasumsi, Full Day School bisa meningkatkan pendidikan di Indonesia, karena pelajar harus terus belajar dan tidak terlalu banyak bermain.