KedaiPena.Com- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai banyak pihak bakal melakukan cawe-cawe politik di Pilkada DKI Jakarta 2024. Keyakinan itu disampaikan sejumlah pihak jelang kontestasi Pilkada yang bakal berlangsung bulan November 2024 mendatang.
Menanggapi itu, Direktur Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo mengakui sulit untuk menebak apakah orang nomor satu di Indonesia tersebut melakukan cawe-cawe politik. Pasalnya, tindakan cawe-cawe tersebut masuk dalam wilayah abu-abu.
“Jadi ada kepentingan politik pun atau cawe-cawe itu pasti akan dibantah oleh mereka pendukung Jokowi dan kekuasaan karena dibungkus dengan kegiatan kenegaraan,” kata Karyono, Sabtu,(22/6/2024).
Karyono melanjutkan, adanya upaya cawe-cawe melalui politisasi bansos dan sejumlah program kebijakan juga masuk ranah abu-abu. Penguasa, kata Karyono, menggunakan celah-celah tersebut untuk cawe-cawe politik.
“Ada politisasi kebijakan dan ada cawe-cawe tapi kan secara hukum tidak bisa dibuktikan itu masalahnya itu yang saya sebut bermain di wilayah abu-abu,” papar Karyono.
Karyono menambahkan, cawe-cawe politik penguasa akan semakin sulit dibuktikan lantaran dugaan berbagai kecurangan Pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK) telah ditolak.
“Apalagi permohonan di MK tidak dikabulkan, MK dalam keputusanya tidak ada keterlibatan aparat, ASN dan Presiden ini melegitimasi,” beber Karyono.
Karyono meyakini, bahwa berbagai argumen tersebut akan digunakan penguasa untuk menepis anggapan adanya cawe-cawe politik di Pilkada 2024.
“Jadi itu akan digunakan counter opini yang menilai bahwa Presiden Jokowi cawe-cawe.Jadi karena itu dikemas dengan acara resmi kenegaraan,” tandas Karyono.
Laporan: Tim Kedai Pena