KedaiPena.Com- Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute atau IPI Karyono Wibowo memprediksi akan adanya gerakan reformasi jilid dua. Gerakan reformasi jilid II, kata Karyono, semakin bisa terjadi lantaran gelagat bangkitnya order baru saat ini.
“Bisa jadi gerakan reformasi jilid kedua, itu bisa terjadi, kalau orde baru jilid dua sudah bangkit, bisa kok. Ini kan orde baru jilid kedua nih, yang baru-baru ini, apalagi nanti kalau berkuasa, hampir dipastikan itu kelihatannya orde baru jilid dua dengan format baru,” tuturnya, Senin,(18/3/2024).
Karyono menilai, saat ini sudah banyak gejala yang mengarah pada kondisi tersebut. Ia pun mengingatkan Presiden Jokowi untuk berbenah diri sebelum semuanya terjadi.
“Gejala-gejala sudah mulai muncul, ketidakpuasan masyarakat meningkat, penegakan hukum tumpul, mafia peradilan terjadi dimana-mana, kesenjangan ekonomi, kalau itu terjadi ya people power bisa terjadi,” tegas dia.
Karyono mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi saat ini telah menunjukkan tanda-tanda inkonsisten untuk menegakkan HAM di ibu pertiwi.
“Jokowi inkonsisten, mengkhianati, yang dulu siap untuk menegakkan HAM, menuntaskan kasus kasus HAM, tapi justru yang terjadi sebaliknya, itu juga menjadi catatan,” beber dia.
Karyono pun tak menampik gerakan perlawanan dari masyarakat sipil akan semakin menguat dan membesar. Apalagi, banyak situasi dimana masyarakat semakin terbebani dengan meningkatnya harga bahan pokok.
“Ini sudah ditandai dengan meningkatnya harga-harga barang kebutuhan pokok, terjadi kelangkaan beberapa komoditas bahan pokok dan harganya terus menaik, tidak hanya beras, berbagai komoditas kebutuhan pokok melejit, apakah ini syok ekonomi, kan anomali, masalahnya pemerintah sudah impor banyak, tapi kenapa harga beras masih tinggi,” tandas Karyono.
Laporan: Sabilillah