KedaiPena.Com-Kontestasi pemilihan presiden atau Pilpres 2024 diprediksi akan diikuti oleh tiga pasangan calon apabila Ketua Umum Partai Gerindra yakni Prabowo Subianto menolak menjadi cawapres Ganjar Pranowo. Sebaliknya, bila Prabowo bersedia maka Pilpres 2024 akan diikuti oleh dua pasangan calon.
Demikian hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo memberikan pandanganya terkait dengan kontestasi Pilpres 2024 yang akan berlangsung tahun depan.
“Jika Prabowo tidak bersedia menjadi cawapres maka diprediksi ada tiga pasangan capres. Tapi jika Prabowo bersedia menjadi cawapres Ganjar maka berpotensi hanya ada dua pasangan capres,” imbuhnya, Sabtu,(29/4/2023).
Karyono juga menilai, jika Prabowo bersedia menjadi cawapres Ganjar maka bisa dikatakan akan menjadi pasangan paling kuat di Pilpres 2024.
“maka bisa menjadi pasangan paling kuat,” tuturnya.
Namun, dia mengatakan hal tersebut tergantung kalkulasi politik kubu Ketua Umum Partai Gerindra itu. Opsinya, lanjut dia, jika Prabowo tak bersedia maka ada Sandiaga Uno yang menjadi pendamping Ganjar Pranowo.
Ia pun mengungkapkan, dalam beberapa hasil survei nama mantan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu menjadi cawapres memiliki Elektabilitas kuat.
“Maka yang paling berpeluang menjadi pasangannya Ganjar nampaknya sosok Sandiaga Uno berpotensi mendongkrak elektablitas calon,” kata Karyono.
Dia menjelaskan saat ini memang elektabalitas masih didominasi tiga tokoh, yakni Ganjar, Prabowo, dan Anies Baswedan.
Karenanya, Karyono menilai masih terbuka peluang untuk saling mengejar elektabilitas bakal capres tersebut.
“Ganjar, meskipun elektabilitas paling tinggi, tetapi belum pada posisi sangat aman,” ujarnya.
Menurutnya, figur cawapres variabel penting dalam mempengaruhi elektabilitas pasangan.
“Dengan demikian, pilihan figur cawapres harus tepat sehingga dapat meningkatkan elektabilitas pasangan,” tandas Karyono.
Laporan: Tim Kedai Pena