KedaiPena.Com – Salah satu Ipar Sukanto Tanoto, Barbara Tanoto Huang tidak heran dengan pernyataan Sukanto Tanoto yang menyebut Indonesia sebagai bapak angkat dan China sebagai bapak kandungnya.Â
Demikian pernyataan Barbara melalui akun media sosial milik putrinya Wendy Tanoto menanggapi pernyataan taipan Sukanto Tanoto yang anggap Indonesia sebagai bapak angkatnya yang beredar luas di media massa tanah air saat ini.Â
Bahkan, dalam akun medsos putrinya tersebut, Barbara menuding Sukanto tidak memiliki loyalitas pada keluarga sendiri, apalagi bagi negaranya.Â
Dalam akun medsos tersebut juga, Barbara menceritakan pengalaman pahit yang diterimanya pasca kematian suaminya Polar Tanoto, saudara kandung Sukanto dalam kecelakaan pesawat GA 152, 19 tahun silam.Â
Menurut Barbara, Sukanto mendirikan perusahaan Royal Golden Eagle bersama suaminya.Â
Ketika suaminya meninggal, lanjut Barbara, Sukanto langsung membekukan semua aset atas nama suaminya tersebut dan menyita segala-galanya termasuk mobil dan rumah yang saat itu tengah ditinggali Barbara dan keempat anaknya.Â
“Tiga bulan setelah suami saya meninggal saya dipanggil ke kantor perusahaan di The Octagon Cecil Street 105. Ternyata Sukanto dan pengacaranya memaksa saya menandatangani dokumen untuk menyerahkan aset suami saya kepada perusahaan,” tulis Barbara dalam akun medsos putrinya yang diterima KedaiPena.Com di Jakarta, Jumat (23/9).
Lanjut Barbara, saat itu dirinya berusaha menolak, Sukanto malah bertindak kasar dan menyebutnya tidak lebih dari pelayan bagi saudaranya Polar.Â
Bahkan, kata dia, Sukanto menolak memberi bagian milik Barbara serta anak-anaknya, dan memilih jalur hukum sehingga semua aset Polar termasuk yang tengah digunakan Barbara dan anak-anaknya dibekukan sampai proses hukum berlanjut.Â
“Saat itu saya janda dengan empat anak. Bagaimana mungkin melawan proses hukum yang rumit dengan pengacara bergengsi suruhan Sukanto,” kenang Barbara.Â
Tidak sampai disitu, kenang dia, para karyawan perusahaan juga dilarang Sukanto untuk sekedar menyapa Barbara.Â
Usai kedatanganya ke kantor di Singapura tersebut, Sukanto mengusir Barbara dengan membentak dan berkata kasar.Â
Tak hanya itu, beber dia, Istri Sukanto, Tinah Tanoto pun menurut Barbara turut mempeemalukan dirinya dan menyebutnya tidak tahu diri.Â
Padahal, lanjut Barbara suaminya bekerja keras mendirikan APRIL, Riau Andalan Pulp and Paper dan PT Toba Pulp Lestari. Dua perusahaan ini menjadi ujung tombak bisnis dan kekayaan Sukanto sampai hari ini.
‎”Makanya saya tidak heran atas tindakan Sukanto terhadap pemerintah Indonesia. Memang dia tidak punya loyalitas dan belas kasih kok. Pada saudara kandung dan mitra bisnisnya puluhan tahun saja dia tega berkhianat apalagi dengan negara,” tuntas Barbara.‎
(Prw/Ist)‎