KedaiPena.Com – BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek diminta dapat tingkatkan kehati-hatian dan transparansi terkait dengan portofolio investasi yang dilakukan oleh perusahaan penyelenggara jaminan sosial tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo saat merespon catatan OJK terkait portofolio investasi BPJS Ketenagakerjaan yang masih negatif Rp 32,8 triliun per Juli 2021. Investasi minus disebabkan oleh unrealised loss penurunan kinerja saham yang diinvestasikan akibat pandemi covid-19.
Bahkan, Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) OJK Mochammad Ihsanuddin menyebut kinerja negatif juga terjadi pada investasi di reksadana, yakni minus Rp8,1 trili
“Untuk manajemen saya kira lebih meningkatkan kehati-hatian, transparansi. Saya kira itu yang harus disampaikan ke BPJS ketenagakerjaan,” tegas Rahmad begitu ia disapa saat berbincang dengan KedaiPena.Com, Senin, (20/9/2021).
Rahmad juga menekankan, agar BPJS Ketenagakerjaan senantiasa menggunakan ketentuan yang ada di dalam Kementerian Keuangan terkait tata cara prasyaratnya mana yang di boleh kan untuk beli SUN.
“Karena mayoritas untuk membiayai negara juga untuk surat utang negara kemudian berapa persen, berapa persen yang di boleh kan untuk investasi di reksadana berapa persen, dan berapa persen investasi di saham. Kemudian juga berapa persen yang di peruntukan deposito jadi sebenarnya sudah rigit yah tetapi situasi seperti ini ya kita maklumi tapi bukan maklum kerugian,” papar Rahmad.
Rahmad pun meminta, agar BPJS Ketenagakerjaan juga dapat terus meningkatkan nilai aset dengan cara mengajak warga masyarakat yang bekerja untuk mendaftar sebagai peserta.
Politikus PDIP ini juga mengakui, masih banyak pekerja di Indonesia yang belum menjadi peserta dan anggota dari BPJS Ketenakerjaan.
“Agar terus mensosialisasikan program manfaat BPJS kepada para pekerja bisa mendapatkan asas manfaat dari fasilitas layanan yang di berikan bagi yang belum menjadi anggota BPJS ketenagakerjaan,” pungkas Rahmad.
Sebelumnya, Direktur Investasi BPJS TK Edwin Michael Ridwan memastikan jika pihaknya juga telah menindaklanjuti rekomendasi ambil untung (take profit) saham yang tidak ditransaksikan.
BPJS TK telah menjual kepemilikan saham di tiga saham, yakni PT Krakatau Steel (Persero) Tbk atau KRAS, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP).
Ia menyatakan masing-masing untung (capital gain) yang didapat sebesar Rp11,9 miliar untuk KRAS, Rp2,8 miliar untuk ITMG, dan Rp16,39 juta untuk SIMP.
Namun, ia menyebut proses pencairan dana masih berlangsung mengingat besarnya kepemilikan BPJS TK dari ketiga saham yang tidak terlalu likuid tersebut.
Laporan: Muhammad Hafidh