KedaiPena.Com – Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perbanas Institute Hidayat Sofyan mengaku setuju dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang menyebut salah satu penyebab turunnya nilai investasi sepanjang tahun ini adalah melemahnya nilai tukar rupiah.
Berdasarkan data BKPM, salah satu yang membuat realisasi investasi lesu karena realisasi penanaman modal asing (FDI) yang anjlok hingga 20%, dari Rp 111,7 triliun pada kuartal III-2017 menjadi Rp 89,1 triliun.
Salah satu sorotan adalah penanaman modal asing (PMA) tercatat sebesar Rp 89,1 triliun. Nilai itu turun 20,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 111,7 triliun.
“Iya itu bisa juga tetapi itu bukan merupakan satu satunya penyebab tunggal karena semua varian (variabel). Juga saling mempengaruhi seperti misalnya naiknya kurs USD terhadap rupiaj juga dipengaruhi oleh naiknya suku bunga federal di AS,” ujar Hidayat saat dihubungi oleh KedaiPena.Com, ditulis Jumat (2/11/ 2018).
Dengan kondisi demikian, Hidayat menyarankan, agar pemerintah dapat memaksimalkan serta pemanfaatan ‘tax holiday’ dan ‘tax allowance’ bagi para investor.
“Maksimalkan pemanfaatan ‘tax holiday’ dan ‘tax allowance’ bagi para investor, realisasikan kemudahan untuk semua perizinan dengan membuat ‘one day application’ dan kalau bisa cukup satu pintu,” imbuh Hidayat.
Tak hanya itu, lanjut Hidayat, diperlukan peningkatkan ‘good corporate governance’ yang membuat investor merasa aman dari berbagai pungli.
“Diperlukan menjaga stabilitas politik walaupun sekarang sedang dalam tahun politik, sambil terus menjaga pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan dan terus mengeanndalikan inflasi dan stabilitas nilai tukar agar tidak terlalu besar depresiasinya terhadap USD,” pungkas Hidayat.
Laporan: Muhammad Hafidh