KedaiPena.Com – Infrastruktur digenjot 4,5 tahun terakhir, harusnya penjualan dan keuntungan Krakatau Steel naik. Sebab pembangunan infrastruktur membutuhkan bahan baku baja yang banyak.
Tapi yang naik malah justru impor baja dari Cina, yang harganya dumping dan aturan impornya dipermudah oleh Menteri Perdagangan.
“Tidak aneh KS (Krakatau Steel) merugi,” kata begawan ekonomi Rizal Ramli kepada KedaiPena.Com ditulis Rabu (3/7/2019).
Setahun yang lalu, RR, sapaan Rizal Ramli usul kenakan anti dumping tarif 25 persen.
Ia juga menilai, restrukturisasi utang KS itu harus, tapi itu hanya membuat utangnya ‘sustainable’, tidak akan meningkatkan penjualan.
“Jokowi harus berani kenakan tarif anti dumping terhadap produk-produk baja Cina,” sambung eks tim panel ekonomi PBB itu.
Cina, lanjut Rizal, sedang mengalami ekses kapasitas dalam industri baja. Mereka sangat berminat untuk re-alokasi pabrik baja bekas ke Indonesia.
“Eh malah diberi bebas pajak 30 tahun oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani “Terbalik”. Cerdas nggak itu,” sindir dia.
Sejak September 2018, Rizal Ramli sudah beri saran untuk kenaikan tarif anti dumping terhadap impor baja dari Cina.
Saran itu bagian dari solusi terobosan Ramli Rizal untuk tekan defisit serta melindungi industri dalam negeri.
Laporan: Muhammad Lutfi