KedaiPena.Com – Kampanye #SaveCiharus terus digalakkan. Agenda ini merupakan upaya pelestarian danau Ciharus yang berada di kaki Gunung Rakutak yang mulai rusak karena ulah manusia. Di antara aksi yang dilakukan adalah operasi bersih (opsih). Kegiatan ini, terakhir kali dilakukan pergantia tahun lalu.
Menurut Dwi (26) yang menjadi ketua agenda pemungutan sampah, berdasarkan kegiatan pemungutan tahap satu, kondisi sampah di hutan Ciharus sangat memprihatinkan.
“Banyak ditemukan sampah yang sudah tertimbun dan dan mencemari langsung tanah di dalam kawasan. Kondisi tersebut memaksa kami untuk melakukan penanganan khusus, terutama dalam strategi pemungutan dan manajemen pengangkutan,” kata penggiat kampanye #SaveCiharus dalam keterangan kepada KedaiPena.Com ditulis Selasa (21/4).
Sementara, pengkampanye lain, Jerry (24) bersama Jalu (20) melakukan pemetaan titik sampah utama yang akam menjadi sasaran pemungutan. Dari hasil observasi awal, ditemukan titik utama sampah yang menjadi sasaran pemungutan di dalam hutan Ciharus Cagar Alam Kamojang.
“Titik tersebut antara lain;Â kawasan tegal yang berlokasi di ujung kawasan Cagar Alam sebelah selatan, lapangan yang kerap dijadikan pengunjung berkumpul yang menjadi titik utama konsentrasi sampah, serta titik mata air dan curug yang memiliki jumlah sampah cukup banyak,” imbuh Jerry.
Dari hasil pemungutan sampah yang dilakukan pada tanggal 1 Januari 2017 lalu, terkumpul jumlah sampah sebanyak 41 kantong trash bag, dengan total berat sampah mencapai 267,4 kg. Dari total 264,4 kg sampah, klasifikasi sampah terdiri dari 50% sampah jenis plastik, 20% sampah jenis botol kaca, 20% sampah jenis seng (Zn), 5% sampah jenis kain, dan 5% sampah dalam bentuk puntung rokok dan klasifikasi lainnya.
Sementara itu, sampah yang terkumpul dari kegiatan yang dilakukan pada tanggal 13 Nopember 2016, terkumpul sampah sebanyak 18 trashbag dengan berat keseluruhan mencapai 145 kg. Dengan klasifikasi 10% sampah kertas, 55% sampah plastik, 5% sampah dalam bentuk sparepart motor, 10% sampah jenis botol kaca, 10% botol kemasan kaleng, 5% botol kemasan plastik, 2% sampah jenis stereofom, dan 3% sampah jenis puntung rokok dan klasifikasi lainnya.
“Dengan demikian, total sampah yang berhasil diangkut dari kawasan hutan Ciharus Cagar Alam kamojang mencapai 412,4 kg, dan dari total sampah yang berhasil dipungut tersebut, masih banyak sebaran sampah yang belum bisa dipungut langsung pada dua kegiatan sebelumnya, khususnya sampah yang tertimbun di beberapa titik tanah, serta sebaran sampah yang tenggelam di bawah air danau,” sambung Jerry.
Melihat kenyataan tersebut, apa yang telah dilakukan tim pemungutan sampah, bukan lah kegiatan akhir yang menyelesaikan persoalan sampah di dalam kawasan hutan Ciharus Cagar Alam Kamojang, ke depan diperlukan evaluasi untuk menganalisis kekurangan kegiatan sehingga dapat dirumuskan strategi lain yang bisa lebih efektif dalam menjawab tantangan dan persoalan di dalam kawasan Cagar Alam Kamojang.
Laporan: Muhammad Ibnu Abbas