KedaiPena.Com – Sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat, sekolah, dan para Pemerintah Daerah atas aksi nyata pelestarian lingkungan hidup dan hutan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan lima jenis penghargaan bidang LHK pada Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2017 di Jakarta (02/08). Penghargaan tersebut terdiri dari 10 Kalpataru, 16 Adipura, 6 Adipura Kencana, 24 Adiwiyata, dan 9 Nirwasita Tantra.
Dalam kesempatan ini, penghargaan disampaikan langsung oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya, disaksikan oleh Presiden RI. Joko Widodo. Pemberian penghargaan pertama kali diberikan kepada 24 sekolah penerima Adiwiyata Mandiri oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya.
Sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2016, jumlah sekolah Adiwiyata di seluruh Indonesia berjumlah 7.278 sekolah, yang menyebar di seluruh provinsi di Indonesia dari sekolah umum, sekolah kejuruan dan madrasah. Selain 24 penerima Adiwiyata Mandiri, piala dan piagam Adiwiyata juga akan diberikan kepada 89 sekolah lainnya.
Selanjutnya, Menteri LHK memberikan penghargaan Nirwasita Tantra kepada 3 (tiga) orang Gubernur, Bupati dan Walikota yang memiliki kepemimpinan yang terbaik dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup di daerahnya. Khusus untuk yang terpilih sebagai terbaik kesatu selain diberikan penghargaan tetap juga diberikan penghargaan (trophi) bergilir.
Kesembilan penerima Nirwasita Tantra tersebut adalah Gubernur Jawa Timur, Gubernur Sumatera Barat, Gubernur DKI Jakarta, Bupati Malang, Bupati Dharmasraya, Bupati Sukoharjo, Walikota Surabaya, Walikota Balikpapan, dan Walikota Bukittingi. Khusus untuk Provinsi Jawa Timur dan Kota Surabaya telah mendapatkan penghargaan selama dua tahun berturut-turut, dan Kabupaten Malang mulai tahun ini memperoleh piala bergilir.
Penghargaan Adipura juga disampaikan oleh Menteri LHK kepada kepada 16 Kabupaten/Kota yang dianggap mampu mewujudkan kota yang bersih, teduh, sehat dan berkelanjutan dengan menerapkan prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance).
Keenam belas penerima Adipura tersebut adalah Walikota Depok, Bupati Magelang, Bupati Ogan Komering Ulu, Bupati Bangka Selatan, Bupati Barito Kuala, Bupati Subang, Bupati Bangka Tengah, Bupati Kuantan Singingi, Bupati Bungo, Bupati Pekalongan, Bupati Kapuas, Bupati Bone Bolango, Bupati Banggai, Walikota Padang, Walikota Sawahlunto, dan Bupati Lampung Utara.
Di samping itu, bagi para tokoh masyarakat yang berhasil dalam pelestarian lingkungan melalui prakarsanya sendiri, Menteri LHK memberikan penghargaan 10 Kalpataru dengan kategori perintis, pengabdi, penyelamat, dan pembina. Dua perintis tersebut yaitu Anuar (Sumatera Utara) dan Agus Bei (Kalimantan Timur), sedangkan dua orang pengabdi adalah Mahariah (DKI Jakarta), Heri Supriyatna (Jawa Barat).
Empat kelompok penyelamat lingkungan yang diberi Kalpataru yaitu Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih Desa Peracak (Bali), Kelompok Nelayan Samudera Bakti (Jawa Timur), Kelompok Masyarakat Pengawas Danau Lindung (Kalimantan Barat), dan Kelompok Pencinta Alam Isyo Hill’sRepang Muaif (Papua). Sedangkan dua penerima lainnya adalah pembina lingkungan yaitu SaptonoTanjung (DI Yogyakarta) dan Lefrand Adam Singai (Kalimantan Utara). Sejak tahun 1980 sampai dengan 2017, sebanyak 357 penghargaan Kalpataru telah diberikan, yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sementara itu, 6 penghargaan Adipura Kencana disampaikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution dengan didampingi oleh Menteri LHK, sebagai penghargaan Adipura tertinggi bagi kabupaten/kota yang telah meraih Adipura minimal tiga kali berturut-turut. Keenam penerima Adipura Kencana tersebut yaitu Walikota Surabaya, Walikota Tangerang, Walikota Balikpapan, Walikota Malang, Bupati Kudus, dan Bupati Jombang.
Selain 65 penerima penghargaan tersebut, sebanyak 101 sertifikat dan plakat juga diberikan untuk kota-kota yang memperlihatkan peningkatan kinerja lingkungan hidup yang paling baik (best effort). Menteri LHK Siti Nurbaya menyampaikan bahwa para penerima penghargaan ini merupakan salah satu yang telah memberikan inspirasi dalam pembangunan kehutanan, khususnya untuk kesejahteraan masyarakat.
“Hutan Indonesia untuk rakyat diinspirasi para tokoh masyarakat dan penggiat lingkungan termasuk artis-artis pecinta lingkungan, serta para penggiat media sosial, dan semua pihak yang kami pahami tiada henti memperjuangkan hutan untuk kesejahteraan. Hutan indonesia untuk rakyat, itulah yang terefleksikan dari kebijakan-kebijakan Bapak Presiden dalam upaya terus menerus membangun ekonomi yang berkeadilan,” pesan Siti Nurbaya.
Tidak ketinggalan, Presiden Joko Widodo berkesempatan untuk mengucapkan selamat kepada seluruh penerima penghargaan. Presiden berharap, para penerima penghargaan dapat terus konsisten dalam mengabdikan hidupnya untuk pelestarian lingkungan dan mewujudkan pengelolan Hutan untuk Rakyat dengan penuh semangat.
Laporan: Muhammad Ibnu Abbas