KedaiPena.Com – Sekitar seribu lebih massa mahasiswa dan elemen rakyat melakukan demonstrasi di depan gedung DPR/MPR. Mahasiswa datang dari berbagai kampus seperti Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Pamulang (Unpam), Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), UPN Veteran Jakarta, Universitas Moestopo Beragama, Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Sekolah Tinggi Al Aqidah Jakarta, dan lain-lain.
Terlihat juga bendera elemen KARAT, HMI MPO Cabang Jakarta, Komando, Gertak, GN98, FBK, MPR, KIM, LAKSI, FPHI, Korps Nusantara, Front Angin Timur, Komju, dan lain-lain.
Demonstrasi yang dilakukan dari jam dua siang hingga menjelang maghrib ini dimulai dengan melakukan longmarch dari titik kumpul di jalan depan TVRI, kemudian menuju gedung Gedung DPR MPR.
Ada lima tuntutan yang tergolong keras dibacakan para mahasiswa. Pertama, melawan praktik korupsi kolusi nepotisme (KKN) dan oligarki sampai rakyat Indonesia menang.
“Kembalikan jalannya negara sesuai dengan tujuan bernegara seeprti yang telah termaktub dalam pembukaan UUD 1945. Karena saat ini KKN merajalela terjadi dimana-mana, baik di DPR maupun Istana. Negara dikendalikan oligarki, DPR dan Istana sudah tidak lagi memiliki legitimasi. Oleh karenanya layak mereka layak membubarakan diri. Jika tidak,rakyat berhak membubarkan DPR dan orang-orang yang ada di Istana demi kepentingan kebaikan bersama bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata perwakilan mahasiswa, Fedriditya.
Mahasiswa lain, Balda menambahkan, tuntutan kedua adalah menuntut turunnya harga-harga kebutuhan pokok rakyat seperti harga minyak goreng, gas, BBM, listrik, dan lain-lain. Ia juga mendesak hukuman yang tegas kepada para oligarki dan mafia yang mengambil keuntungan di tengah penderitaan rakyat.
“Ketiga, menuntut para pengkhianat demokrasi yang berupaya mengakali konstitusi untuk kepentingan memperpanjang kekuasaan (tiga periode dan penundaan pemilu) serta terlihat bermaksud melanggengkan dominasi oligarki agar diberikan hukuman setegas-tegasnya
atau mengundurkan diri dari jabatan politiknya,” sambung dia.
“Oleh karena itu kepada saudara Luhut Binsar Panjaitan, Airlangga Hartarto, Bahlil Lahadalia, Tito Karnaviaan, Zulkifli Hasan, Muhaimin Iskandar, dan lainnya yang mendukung upaya ‘kudeta konstitusi’ tersebut segera mengundurkan diri atau dimundurkan oleh rakyat dari posisi jabatannya saat ini baik di pemerintahan maupun di partai politik,” lanjut Balda.
Sementara, demonstran dari UPN Veteran Jakarta, Thoriq mendesak para oligarki dan pengkhianat republik ini agar segera disingkirkan dari posisinya sebagai pengendali republik ini dan diadili seadil-adilnya karena telah merugikan negara dan rakyat banyak.
Tuntutan kelima yang dibacakan Nurjanah adalah menuntut dibatalkannya semua produk undang-undang yang dibuat tidak mendengarkan
aspirasi rakyat dan dibuat secara ugal-ugalan demi kepentingan oligarki.
“Produk tersebut mengabaikan prosedur sebenarnya dalam penyusunan Undang-undang, seperti Undang-undang KPK, Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja, dan lain-lain. Semua produk undang-undang tersebut batal demi hukum,” tegas dia.
Laporan: Muhammad Lutfi