KedaiPena.Com – Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago mengungkapkan, bahwa kekalahan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor kekalahan Ahok, kata Pangi, dimulai saat merebaknya kasus penistaan Al-Maidah 51 oleh Ahok.
“Tindakan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok menyebabkan menguatnya sebuah identitas politik yaitu identitas pemilih Muslim. Pada saat yang sama, pemilih menutup mata atas semua capaian, kinerja dan bukti Ahok membangun Jakarta,” ujar Pangi kepada KedaiPena.Com di Jakarta, Kamis, (20/4).
Selain itu, lanjut Pangi, sentimen negatif terhadap Ahok juga semakin buruk dengan munculnya video perkataan Ahok yang tersebar di berbagai media perihal Wifi yang menggunakan username Al Maidah 51, dengan password kafir.
“Kasus ini menyentuh langsung perasaan sebagian besar masyarakat Muslim Jakarta dan memantik sentimental agama. Kasus-kasus Ahok ini bagi sebagian besar masyarakat muslim telah masuk ke dalam ranah penistaan agama, di mana seharusnya Ahok tidak menyentuh ranah tersebut,” tukas dia.
Faktor kegagalan lainnya, ujar Pangi, berasal dari blundernya pesan yang diberikan oleh tim pemenangan. Sebab, pesan iklan kebhinekaan Pancasila yang dihembuskan oleh kubu Ahok-Djarot justru kontraproduktif dan kembali memantik isu SARA yang sebelumnya terjadi.
“Lalu, munculnya isu hujan sembako yang disertai dengan bukti-bukti yang tersebar secara massif di media sosial di masa tenang, semakin menyudutkan pasangan Ahok-Djarot,” imbuh dia.
Bahkan, tegas Pangi, ada pula faktor eksternal lainnya yang secara tidak langsung ikut menggerus elektabilitas Ahok.
Seperti, kasus kesalahpahaman Steven pada Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang di Bandara Changi Singapura, kemudian membuat Steven melontarkan kata-kata rasial.
“Kejadian ini tersebar massif di media sosial dan secara tidak langsung semakin memantik isu SARA yang belakangan ini sudah memanas,” tandas Pangi.
Laporan: Muhammad Hafidh