KedaiPena.Com – Maskapai nasional PT Garuda Indonesia menunjuk secara resmi Juliandra Nurtjahjo, Direktur Utama GMF AeroAsia, sebagai Dirut Citilink yang baru menggantikan Albert Burhan, untuk memimpin jajaran direksi dari perusahaan penerbangan berbiaya murah tersebut dengan fokus melanjutkan pertumbuhan positif yang telah dicapai Citilink.
Komisaris Utama PT Citilink Indonesia Arif Wibowo di Jakarta mengatakan, jajaran direksi Citilink yang baru ini mendapat tugas khusus untuk memperluas pasar domestik Citilink di tengah kompetisi yang semakin ketat.
Adapun susunan direksi secara lengkap adalah sebagai berikut: Dirut Citilink Indonesia Juliandra Nurthjajo, sebelumnya Dirut PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia, Direktur Operasional Arry Kalzaman Sudarmadji, Direktur Komersial Andy Adrian dari Air Asia.
Juliandra Nurthjajo berasal dari lingkungan dalam Garuda Indonesia Group yang diharapkan mampu melakukan akselerasi bagi pertumbuhan Citilink yang diproyeksi sebagai agent of growth dan agent of development. Pria berumur 48 tahun itu bukan orang baru di industri perawatan pesawat. Sejak 15 tahun yang lalu, lulusan S2 Universitas Indonesia itu, sudah bekerja di bawah bendera Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia.
Salah satu pertimbangannya terpilihnya Juliandra adalah kemampuanya dalam mengelola dan mempertahankan standar safety serta dunia marketing selama memajukan GMF AeroAsia. Sebelum diangkat menjadi Dirut GMF AeroAsia, Juliandra menjabat sebagai Direktur Line Operation lebih kurang setahun. Pada awal karirnya, pria asal Jakarta itu juga sempat bekerja di PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) selama 8 tahun.
Sedangkan Arry Kalzaman Soedarmadji, lulusan Flightine Aeronautical College, Admore, Selandia Baru, sebelumnya menjabat sebagai Chief Pilot Citilink Indonesia dan dalam masa transisi direksi ia menjabat sebagai Plh Direktur Operasional Citilink menggantikan Hadinoto Soedigno. Sedangkan Andy Adrian sebelumnya menjabat sebagai Direksi Komersial Air Asia Indonesia.
“Posisi Citilink harus bisa dilihat sebagai bagian dari strategi keseluruhan Garuda Indonesia Group, dengan fokus menjaga keunggulan persaingan di LCC sehingga mempertahankan ketangguhan Garuda Indonesia,†kata Arif Wibowo yang juga Dirut Garuda Indonesia.
Saat ini trend industri penerbangan memperlihatkan pertumbuhan traffic penumpang yang meningkat, namun yieldÂ-nya menurun.
“Ke depan, Maskapai LCC tidak lagi bermain di penerbangan jarak pendek, namun akan memasuki penerbangan jarak menengah. Disini Citilink sudah harus mempersiapkan strategi dalam menghadapi tantangan tersebut,†tambah Arif.
Laporan: Muhammad Hafidh