KedaiPena.Com – Dalam Al Qur’an, surat Al-Qalam ayat 4. “Wahai Muhammad, sungguh engkau memiliki budi pekerti yang luar biasa”. Allah memujinya, dan menjadi ayat yang ditilawahkan sampai hari kiamat.
Demikian disampaikan Ust. Khalid Basalamah dalam sebuah kesempatan.
“Seperti apa akhlaq Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam? Kita tahu, orang yang paling mengenal sosok seorang laki-laki adalah istrinya,” ujar Ust. Khalid Basalamah dalam sebuah kesempatan.
Masih kata dia, maka pernah sahabat bertanya dalam hadist muslim, kepada A’isyah Radiyallahu Anha.
“Wahai a’isyah, bagaimana akhlaqnya nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam? Bagaimana perilakunya yang kamu kenal selama ini?” sambung dia mengulangi cerita tersebut.
Karena banyak laki-laki yang menjaga wibawanya diluar, tapi dirumahnya kasar dengan istrinya, tidak baik dengan anaknya.
Maka apa jawaban A’isyah, “Akhlaqnya nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam adalah Al Qur’an yang berjalan di buka bumi”.
Contoh yang lain dari hadist Bukhari, Anas bin Malik pembantu nabi Shalallahu Alaihi Wasallam. Ia mulai membantu nabi mulai dari umur 9 tahun hingga 19 tahun, 10 tahun ia membantu di rumah nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam.
Dia mengatakan, “Saya selama 10 tahun membantu dirumah nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam belum pernah sekalipun saya mendengar nabi mengucapkan kata-kata yang kasar, menghina, atau menjatuhkan apalagi menghardik istri-istrinya atau pembantunya.
Beliau sangat lemah lembut, makanya Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam mengatakan, “orang yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaqnya.”
Anas bin malik juga mengatakan suatu waktu dalam hadist bukhari, “Saya pernah di suruh oleh nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam membeli sebuah hajat di pasar, kemudian saya keluar dari rumah nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam, dihalaman mesjid ternyata ada orang-orang yang sepadan dengannya”.
Dikatakan pada saat itu Anas bin malik radiyallahu anhu masih anak-anak, umurnya masih 11 tahun kala itu.
Dia bertemu dengan anak-anak sebayanya, lalu bermain-main dengan mereka. Anas bin malik pun lupa dengan hajat yang diperintahkan padanya.
Tiba-tiba Anas mengatakan, dari belakang saya mendengar Nabi Shalallahu ‘Alaihi wasallam berkata pada dirinya, “ya unaiss”.
Kalimat tersebut bisa diartikan seperti panggilan sayang kepada seseorang. Dan berkata kembali, “Wahai unaiss, tidakkah engkau menyelesaikan hajatku dulu baru engkau bermain?”.
Ia tidak marah, masyaa Allah. Dan begitulah akhlaq Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam.
Laporan: Anggita Ramadoni