KedaiPena.Com – Senior Vice President Geo Enginering PT Freeport Indonesia Wahyu Sunyoto mengatakan, jika penyelesaian sengketa Freeport dan Pemerintah Indonesia dilakukan melalui jalur arbitrase internasional, maka operasi tambang akan terganggu. Oleh karenanya, yang harus dikedepankan dalam penyelesaian sengketa ini adalah jalur negosiasi.
Kata dia, waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan operasi produksi cenderung lama dan kompleks. Kegiatan operasi produksi di dalam tanah juga dibarengi dengan kegiatan perawatan tambang bawah tanah. Jika kegiatan produksi terhenti maka secara otomatis perawatan juga terhenti.
Dalam hal kegiatan operasi, Wahyu menuturkan Freeport menggunakan metode caving block, yaitu membuat ruangan-ruangan di dalam tanah. Ruangan tersebut digunakan untuk mencapai cadangan bijih tembaga.
Jika kegiatan operasi dan perawatan terhenti yang ditakutkan adalah ruangan-ruangan yang telah dibuat akan menutup cadangan yang telah ditemukan. Cadangan dapat tertutup kembali jika terjadi hujan yang dapat menyebabkan dinding ruangan runtuh.
“Cadangan harus dimanfaatkan, kalau stop tambang runtuh tidak bisa ditambang lagi, ketika ada penghentian kegiatan akan jadi runtuh sehingga tidak bisa ditambang dan kehilangan cadangan,” ujar Wahyu dalam sebuah diskusi di Hotel Bidakara, Jakarta, ditulis Selasa (21/3).
Laporan: Muhammad Hafidh