KedaiPena.Com – Pemerintah diminta mencontoh Jepang saat bangkit mengatasi ‘stunting’ pasca tragedi bom atom di penghujung Perang Dunia II.
Demikian disampaikan begawan ekonomi DR. Rizal Ramli melihat fenomena ‘stunting’ atau tubuh gagal berkembang di usia di bawah dua tahun yang kini sedang mengancam Indonesia.
“Dulu di Jepang sehabis perang kehidupannya miskin sekali, seluruh ekonominya lumpuh,” kata RR, sapaannya.
“Tapi pemimpin Jepang waktu itu tidak mau pemudanya di masa yang akan datang kalah sama bule yang sudah ngebom mereka,” jelasnya di media center Prabowo-Sandi, Jakarta, ditulis Sabtu (10/11/2018).
Menurut Rizal Ramli, pemerintah Jepang saat itu menyiapkan anggaran untuk anak-anak balita agar bisa minum susu. Alhasil, anak-anak tersebut tumbuh dewasa, berbadan sehat dan memiliki otak yang pintar.
Sementara, kondisi Indonesia saat ini yang menurut data ada sepertiga anak yang mengalami ‘stunting’ membuat akan sulit berkembang di masa mendatang.
“Itu yang harus kita antisipasi dari awal,” kata menko perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid tersebut.
Rizal Ramli menambahkan, 20 persen anak ‘stunting’ sudah dialami sejak di dalam kandungan. Kemudian 80 persen lagi setelah si ibu melahirkan.
“Artinya harus ada program buat naikkan protein ibu-ibu hamil. Kasih susu, telur kan bisa. Adakan dong program seperti itu,” imbuhnya.
Laporan: Ranny Supusepa