KedaiPena.Com – Kemenangan Donald Trump dari Partai Republik dan Hilary Clinton dari Partai Demokrat pada pemilihan pendahuluan di New York, Selasa (19/4) semakin mempertegas dua nama yang akan maju dalam pemilihan Presiden Amerikat serikat. Pilpres sendiri akan diselenggarakan pada November tahun ini.
Demikian dikatakan oleh Pakar Pertahanan Universitas Paramadina, Jerry Indrawan saat diwawancara oleh KedaiPena.com, Kamis (21/4).
“Siapa pun yang akan terpilih menjadi orang nomor satu di AS akan memberikan dampak ke wilayah Laut China Selatan. Dan hal tersebut akan dirasakan pula oleh Indonesia, sebagai negara yang memiliki ZEE( Zona Wilayah Ekonomi) di Laut China Selatan,” kata dia.
“Jika Hillary Clinton yang akan terpilih, ia akan mempunyai kepentingan besar di Laut China Selatan. Ia akan melanjutkan visi dari Barrack Obama yang juga merupakan rekan satu partainya,” Jerry menambahkan.
Jerry menjelaskan, AS akan lebih agresif di Laut China Selatan jika ia terpilih. Dan itu akan memberikan dampak buruk kepada Indonesia yang saat ini banyak menjalankan program dengan China.
“Namanya negara besar pasti akan mengganggu negara besar lainnya. Dan itu sesuai dengan “teori balance of power”. Hal itu tentunya akan berdampak buruk bagi Indonesia,” ucapnya
Tapi hal sedikit berbeda akan terjadi jika Trump yang menang. Karena ia akan lebih memilih fokus ke dalam negeri dan menjadikan urusan luar negeri jadi prioritas selanjutnya. “Laut China Selatan tidak lagi jadi prioritas Amerika Serikat, meski ada sedikit perhatian,” pungkas Jerry.
(Prw/Apit)