KedaiPena.Com – Komunitas Kami Bersama Alam (KIBA) Sibolga-Tapteng, Pos Sar Sibolga dan KedaiPena.Com menggelar event Jelajah Goa Pasaribu Tobing/Martarawang yang terdapat di Desa Makmur, Kecamatan Pasaribu Tobing, Kabupaten Tapteng, Sumatera Utara. Penjelajahan melibatkan 15 orang peserta itu digelar, Sabtu (25/3) hingga Minggu (26/3).
Ketua KIBA, Hafrizal Syafdiansyah menuturkan, agenda penjelajahan yang dilakukan tersebut menyangkut 3 poin penting menyangkut Goa.
“Pertama itu menyangkut data pemetaan Goa mulai dari jarak tempuh, titik kordinat, track (jalur-red) yang dilalui, hingga luas, kedalaman dan ketinggian goa, kedua menyangkut data potensi kewisataan, dan ketiga observasi masyarakat yang dilakukan dengan teknik tatap muka dan wawancara dengan warga,†kata Hafrizal yang akrab disapa Itank usai kegiatan Jelajah itu dilaksanakan.
Ia menjelaskan, keseluruhan poin penting dalam Penjelajahan tersebut saling berkaitan dan menjadi data penting menyangkut seluruh informasi menyangkut Goa.
“Misalnya soal data pemetaan, dengan data itu kita bisa berbagi informasi kepada wisatawan yang ingin berkunjung, wisatawan tentu tidak mau tersesat dan repot mencari-cari jalur,†katanya.
Soal data potensi kewisataan, sambung Itank, yakni menyangkut seberapa kuat daya tarik dari objek Goa yang dijelajah tersebut. “Dengan mengetahui data potensi kewisataannya, maka tentu akan diketahui apakah objek tersebut layak dijual menjadi lokasi destinasi wisata atau tidak, ini juga data yang sangat penting,†pungkasnya.
Sementara itu, terkait observasi yang dilakukan, Itank menjelaskan yang digali adalah komentar dan pendapat warga sekitar terhadap objek Goa Pasaribu Tobing/Martarawang. Dengan teknik tatap muka dan wawancara, kata Itank, selain terkumpulnya data-data pendapat, tim penjelajahan juga dapat bersilaturahmi langsung dengan warga sekaligus berbagi informasi soal kepariwisataan.
“Salah satu kendala pengembangan kepariwisataan itu adalah soal kesadaran wisata masyarakat di sekitar objek wisata, nah dengan bertatap muka, bersilaturahmi, bercerita, selain mendapatkan data pendapat, tim juga dibekali agar saat wawancara berlangsung memberikan semacam doktrin, bahwa pariwisata itu penting, khususnya menyangkut perekonomian masyarakat, tak lupa juga agar budaya dan adat istiadat masyarakat sekitar jangan pernah dilupakan, karena itu juga sektor kepariwisataan yang menarik,†katanya.
Lebih jauh Itank menuturkan, apa yang dilakukan KIBA dengan menggandeng Pos SAR Sibolga dan KedaiPena.Com adalah bentuk konsistensi mendorong tumbuh dan berkembangnya potensi-potensi wisata yang mungkin belum terekspos dan tertata dengan baik di Tapanuli Tengah.
“Kita sadar, bahwa membangun itu tidak boleh berpangkutangan, tugas ini bukan saja milik pemerintah, meski kita sangat berharap besar Pemkab Tapteng juga mau bersinergi dengan even-even yang kita lakukan karena kan mereka (Pemkab Tapteng-red) yang menjadi decision maker (pengambil keputusan-red), begitupun, jika masing-masing dari kita termasuk masyarakat, kesadaran wisatanya telah berkembang, maka semua potensi wisata itu akan termanfaatkan dengan maksimal,†pungkasnya.
Laporan: Dom