KedaiPena.Com – Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cahyo Rahmadi membeberkan cara melihat sebuah potensi goa untuk dijadikan destinasi wisata.
Cahyo menjelaskan, ada beberapa aspek yang dapat dipakai untuk menilai apakah sebuah goa tersebut layak dijadikan sebuah destinasi wisata.
“Untuk menilai goa ini layak dikembangkan sebagai sebuah destinasi wisata ada beberapa kriteria. Pertama kondisi goa apakah dikembangkan secara alami atau tidak. Lalu apakah goa tersebut memberikan rasa adventure (petualang) serta bagaimana budaya di sekitaran wilayah goa tersebut,” kata Cahyo saat memberikan materi dalam National Tourism Seminar (NATOS) ‘Tourism AS A Tool For Sustainable Development’ yang digelar oleh mahasiswa Jurusan Destinasi Pariwisata Sekolah Tinggi Pariwisata (STP ) NHI Bandung, Selasa (5/12).
National Tourism Seminar (NATOS) sendiri mengambil tajuk ‘Tourism As A Tool For Sustainable Development’ merupakan pemaparan soal hasil penelitian mahasiswa semester 5 Jurusan Destinasi Pariwisata STP NHI Bandung.
Seminar ini sendiri membahas sejumlah potensi-potensi wisata di Indonesia seperti Cave Tourism, Rural Tourism, Acrhaeologi Tourism, Experintial Tourism dan Volcano Tourism yang digelar di Seminar Hall Gedung Mandalawangi Kampus STP NHI, Bandung.
Kendati demikian, kata Cahyo, aspek lingkungan juga menjadi sangat penting dalam melihat potensi goa sebagai sebuah destinasi wisata. Aspek lingkungan tersebut mencakup bagaimana kondisi di lingkungan goa dalam menerima jumlah pengunjung yang datang.
“Bagaimana lingkungan goa juga mampu menerima gangguan dari pengunjung yang datang. Sebab, keberadaan wisatawan yang terus berdatangan dapat memberikan gangguan kepada ornamen dan keragaman hayati serta mengurangi kapasitas dan kualitas di goa tersebut,” imbuh dia.
Kemudian, lanjut Presiden Indonesia Speleological Society (ISS) ini, peran pemerintah pusat dan daerah sebagai pengelola juga menjadi penting dalam mengembangkan potensi-potensi goa tersebut untuk menjadi destinasi wisata.
“Pengembangan untuk landscape satu kawasan goa secara lebih luas seperti aspek budaya lalu adventure untuk tracking, sisi SDM yang selama ini belum sinergi ini juga perlu diperhatikan untuk pengembangan,” jelas dia.
“Khusus SDM (sumber daya manusia) menjadi penting. Terutama untuk guide yang perlu menjadi cerminan untuk para pengunjung. Maka, guide itu perlu diberikan pelatihan dan semua itu harus diberikan perencanaan oleh pengelola,” tandas dia.
Sekedar informasi, cave tourism saat ini tengah menjadi sebuah destinasi pilihan wisata baru bagi wisatawan. Cave tourism atau wisata goa kini tengah diminati oleh berbagai kalangan wisatawan.
Di Indonesia sendiri keberadaan goa sangatlah banyak. Namun, sayangnya, banyak dari goa -goa itu belum dijadikan dan dikelola sebagai tempat wisata dengan baik.
Laporan: Muhammad Hafidh