KedaiPena.Com – Nama eks Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta masuk dalam 9 nama calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung oleh PKS.
Anis Matta sendiri terus melakukan gerakan politik untuk meningkatkan elektabilitas diri sebagai Capres di 2019.
Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Wasisto Raharjo Jati menyarankan, agar Anis Matta dapat segera melepaskan bayang-bayang PKS, jika memang berniat maju pada kontestasi di pilpres tahun depan.
“Anis Matta perlu sering tampil di publik sebagai dirinya sendiri dan bukan sebagai kader partai,” ujar dia saat dihubungi, Senin (30/4/2018).
“Karena, belum saatnya Anis Matta menduduki jabatan publik selama beliau ini belum bisa lepas sejenak dari bayang- bayang PKS,” sambung dia.
Tidak hanya itu, lanjut dia, Anis Matta juga perlu mencitrakan diri sebagai seorang figur yang terbuka dan toleran jika memang ingin meningkatkan elektabilitas jelang pilpres tahun depan.
“Saya pikir Anis Matta perlu untuk mencitrakan dirinya sebagai figur yang terbuka dan toleran karena selama ini senantiasa dilihat sebagai figur konservatif,” jelas dia.
Sebelumnya, Anis Matta menyerahkan sepenuhnya penentuan calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Prabowo Subianto kepada Prabowo sendiri dan juga para pimpinan partai pengusung. Anis menyebut hal itu bukan wilayahnya yang kini bukan lagi pimpinan PKS.
Anis tak mau banyak berkomentar mengenai isu terbaru yang menyebutkan Prabowo dan Gerindra lebih condong untuk menggaet Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang juga dari PKS.
“Kita serahkan kepada beliau (Prabowo) dan mekanisme dalam partai koalisi nanti. Itu bukan wilayah saya,” kata Anis.
Laporan: Muhammad Hafidh