KedaiPena.Com – Taman Nasional Gunung Rinjani telah menjadi salah satu destinasi unggulan di Nusa Tenggara Barat (NTB). Rinjani telah diminati oleh sejumlah wisatawan dan para pendaki baik lokal maupun asing sejak lama.
Hal itu juga diakui oleh Wakil Ketua DPR RI yang juga legislator asal NTB, Fahri Hamzah. Ia mengatakan, Rinjani sebagai sebuah gunung dan tempat wisata di NTB telah menjadi ‘story’ bagi para wisatawan.
“Rinjani telah menjadi ‘story’, karena infrastruktur di Sembalun, Senaru dan seterusnya sudah baik,” ujar Fahri saat berbincang dengan KedaiPena.Com di ruangannya, Gedung Nusantara III DPR RI, tempo hari.
Kendati demikian, kata Fahri, saat ini masih ada yang kurang dari pembangunan gunung Rinjani. Fahri, mengungkapkan, visi ‘linkages’ atau koneksi Rinjani dengan destinasi wisata lainnya masih harus diperbaiki.
“Karena Lombok itu kan antara laut dan gunungnya dekat. Dari kaki gunung Rinjani kita bisa lihat laut. Sehingga dari tempat panas dan dingin itu saling ter-‘conect’, terutama untuk Lombok Timur ya di selatan, itu nyambung,” ungkap Fahri.
“Nah makanya kalau kita buat ‘linkages’ ini haruslah secara fisik. Tapi sebelum membuat ‘linkages’ secara  fisik, bagaimana kita harus mempunyai konsep untuk menghubungkan pusat wisata-wisata itu,” sambung Fahri.
Atas dasar itu, lanjut Fahri, negara-negara yang memulai sebuah destinasi pariwisata seperti Indonesia dapat memulai dan membuat soal ‘story’. Hal itu termasuk syarat Rinjani untuk menjadi destinasi wisata unggulan di NTB.
“Waktu saya ke pulau di negara Filipina yang bernama Cebu, begitu kita landing ‘story’ tentang Cebu sangat diceritakan dengan baik melalui pamflet. Termasuk juga cara penyajian makanan, hidangan pembuka, penutup untuk tamu serta keseniannya,” cerita Fahri.
“Maka saya kira ‘story’ untuk NTB  dan Lombok, Rinjani harus dibangun lebih kuat agar mereka melihat sebuah destinasi wisata ini menjadi  unik. Lalu juga, bagaimana Rinjani bisa ‘diferensiasi’ dengan Bali, Raja Ampat, Bunaken dan lain-lainya. Saya kira ‘story’ itu dulu, baru nanti kita konkretnya yang lain seperti apa menyusul,” tandas Fahri.
Laporan: Muhammad Hafidh