KedaiPena.Com – Saat ini, ada beberapa paylater yang berhasil merebut hati masyarakat Indonesia, mulai dari Shopee sampai Traveloka. Tapi mana yang paling cocok buat Anda?
Ledakan pengguna paylater jadi salah satu fenomena yang terjadi selama pandemi 2019 – 2021. Sampai artikel ini ditulis, OJK sudah melegalkan 148 paylater.
Tapi di antara ratusan paylater tersebut, ada segelintir saja yang paling viral alias banyak digunakan. Apa saja? Simak perbandingan produk-produk paylater terpopuler di Indonesia berikut ini.
1. Shopee Paylater
Siapa yang tidak kenal dengan Shopee? Menurut DailySocial, tahun lalu Shopee menjadi aplikasi e-commerce dengan penggunaan terbanyak. Salah satu fitur favorit masyarakat di Shopee adalah Shopee Paylater, atau disebut juga SPaylater.
Di awal-awal rilis, SPaylater banyak banget promo, seperti bunga 0%, gratis ongkir, sampai beragam promo lainnya.
Tapi saat ini, promo SPaylater sudah berkurang banyak. Di akhir tahun kemarin, bahkan banyak pengguna Shopee mengalami penurunan limit nominal paylater-nya.
Apakah SPaylater masih worth it digunakan? Masih, kok. Promonya memang tidak sebanyak dulu, limitnya juga turun, tapi masih cukup untuk belanja 1 – 2 produk bagus.
Fasilitas:
● Limit Rp500 ribu – Rp6 juta
● Tenor pelunasan 1 – 6 bulan
● Bunga flat 2,95%
● Biaya penanganan 1% dari total harga pokok barang
● Denda terlambat bayar 5% dari total harga pokok barang
Keunggulan:
+ Proses mudah dan cepat
+ Layanan CS bagus
Kelemahan:
– Kalau bikin kebijakan paylater, bisa tiba-tiba dan tanpa notifikasi
– Tenor tergolong pendek dibanding paylater sekelasnya
– Denda bulanan tetap harus dibayar walau telat bayar beberapa detik
– Promonya tidak sebanyak dulu
2. Gopaylater
Gojek Paylater atau Gopaylater lumayan cocok bagi Anda yang saldo Gopay-nya lagi krisis. Tapi sayangnya meski sudah merger dengan Tokopedia, layanan Gopaylater masih belum bisa dipakai checkout barang di Tokped.
Meski tergolong baru, Gopaylater cukup mudah digunakan. Baru-baru ini, Gopaylater juga merilis fitur Pick Your Limit, yaitu fitur memilih limit kita sendiri.
Se-worth it apa Gopaylater? Untuk pecinta Gojek sih worth it – worth it saja. Cuma harapannya Gopaylater bisa ekspansi layanan ke Tokopedia juga. Katanya udah nikah, kan?
Fasilitas:
● Limit ditentukan sendiri, tapi maksimumnya tetap ditentukan Gojek, yaitu mulai dari Rp500 ribu – Rp1 juta
● Tenor pelunasan 30 hari
● Bunga 0%
● Biaya langganan Rp12,500/bulan
● Denda terlambat bayar Rp2,000/hari, setelah grace period 5 hari
Keunggulan:
+ Ada fitur Pick Your Limit
+ Tidak ada bunga
+ Habis telat bayar tidak langsung kena denda, ada tolerasi (grace period)
Kelemahan:
– Tenornya terlalu pendek
– Biaya langganan tetap harus bayar meski paylater-nya tidak dipakai
– Fasilitas dalam tahap penyempurnaan, jauh dari kata “sempurna” untuk standar Gojek
3. OVO Paylater
Fasilitas Gopaylater kalah jauh jika dibandingkan dengan OVO Paylater. Meski sama-sama e-wallet, OVO hingga saat ini bisa melayani paylater di dua aplikasi, yaitu Grab dan Tokopedia (Iya, Tokped, sampai kapan kamu mau sama OVO?!).
Menurut DailySocial, per 2020 pengguna OVO Paylater bertambah sampai lebih dari 260%. Sebagian besar transaksi terjadi di Grabfood dan Tokopedia.
Worth it dipakai? Sangat worth it. Tapi persyaratan mengaktifkan OVO Paylater terlalu banyak. Selain itu, pinjaman di bawah Rp1 juta di OVO wajib dilunasi dalam 30 hari. Biaya adminnya juga cukup tinggi, yaitu 5% dari total transaksi.
Fasilitas:
● Limit Rp1 juta – Rp10 juta
● Tenor pelunasan 30 hari (< Rp1 juta), 3 – 12 bulan (>Rp1 juta)
● Bunga flat 2,90%
● Biaya penanganan 5% dari total harga pokok barang
● Denda terlambat bayar 0,1%/hari
Keunggulan:
+ Bisa dipakai di Grab maupun Tokped
+ Alur pemakaiannya mudah
Kelemahan:
– Pendaftaran lumayan ribet, harus upgrade akun ke OVO Premier dulu
– Tenor pelunasan paylater di bawah Rp1 juta terlalu pendek
– Biaya penanganan terlalu tinggi
4. Traveloka Paylater
SPaylater dan Gopaylater terbatas penggunaannya untuk internal aplikasi saja. OVO Paylater melayani Grab dan Tokopedia sekaligus. Tapi Traveloka Paylater bisa dipakai untuk transaksi di RIBUAN merchants, tidak cuma online saja tapi OFFLINE.
Kata “ribuan” di atas bukan melebih-lebihkan, karena faktanya Traveloka Paylater bisa dipakai di hotel, vila, moda transportasi, sewa kendaraan, antar jemput bandara, tiket wisata, nonton film di bioskop, dan masih banyak lagi.
Selain itu, Traveloka Paylater juga bisa dipakai membayar segala jenis tagihan, mulai dari tagihan BPJS, listrik, air, telpon, TV kabel, sampai asuransi.
Kalau Anda sudah jadi pengguna aktif, Anda akan dapat privilege berupa Traveloka Paylater Card, kartu paylater pertama di Indonesia hasil kerjasama BRI dan Traveloka, seperti ini bentuknya:
Layanan Traveloka Paylater Card tidak terbatas di Indonesia saja, tapi SELURUH DUNIA.
Jadi misalnya nih, Anda mau traveling ke Korsel, semua biaya berangkat mulai dari tiket pesawat, penjemputan bandara, sampai hotelnya bisa di-cover sama paylater-nya Traveloka.
Worth it tidak pakai Traveloka Paylater? Jangan ditanya lagi, deh. Worth it pake BANGET. Apalagi untuk yang doyan belanja sama traveling.
Proses pengurusannya cepat lagi, cuma 10 menit sampai beberapa jam saja, saldo paylater Anda di Traveloka bisa langsung cair.
Fasilitas:
● Limit Rp3 juta – Rp50 juta (Ya, Anda tidak salah baca)
● Tenor pelunasan 3 bulan – 24 bulan alias 2 tahun
● Bunga flat 2%/bulan (kalau sudah pakai Traveloka Paylater Card)
● Biaya administrasi 0%
● Denda terlambat bayar 1% dari total tagihan sampai maksimal Rp100 ribu/bulan
Keunggulan:
+ Punya fasilitas kartu paylater fisik
+ Limitnya sangat tinggi, dengan tenor 2X lipat lebih panjang dari paylater biasa
+ Bunga lebih rendah
+ Gratis biaya administrasi selamanya
+ Dapat Traveloka Points setiap kali transaksi (bisa untuk belanja, bayar tagihan, beli tiket, dll)
+ Bisa untuk transaksi OFFLINE
+ Melayani transaksi luar negeri
Kelemahan:
– Review masih belum banyak
– Promosi dari pihak Traveloka-nya kurang masif
Itulah perbandingan 4 paylater paling viral di Indonesia, sudah memutuskan mau mencoba yang mana?
Laporan: Muhammad Hafidh