KedaiPena.Com – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,1 mengguncang Jailolo, Maluku Utara (Malut). Gempa tersebut mengakibatkan adanya penyesaran dalam Lempeng Laut Maluku.
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan bahwa dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal.
“Ini akibat adanya deformasi atau penyesaran dalam Lempeng Laut Maluku,” kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat, (15/11/2019).
Dia menjelaskan, jika melihat hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault).
Hasil analisis BMKG sendiri juga menunjukkan informasi awal gempa bumi ini memiliki parameter dengan magnitudo 7,4 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M 7,1.
“Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1.63 LU dan 126.4 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 134 km arah Barat Laut Kota Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara pada kedalaman 73 kilometer,” kata dia.
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Bitung dan Manado IV-V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Gorontalo dan Ternate III-IV MMI (Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), di Buol II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini berpotensi tsunami dengan status ancaman “waspada” untuk daerah Minahasa Utara Bagian Selatan (Sulawesi Utara).
Rahmat mengingatkan masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Warga agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” tutur Rahmat.
Rahmat meminta agar masyarakat dapat memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website atau laman (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user: pemda, pwd: pemda-bmkg) atau infobmkg.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Untuk diketahui, gempa magnitudo 7,1 terjadi di Maluku Utara mengakibatkan tsunami. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi tsunami terjadi di Ternate, Jailolo, dan Bitung.
Pemutakhiran, Tsunami akibat gempa Magnitudo 7,1 telah terdeteksi di Ternate pada pukul 23.43 WIB dengan ketinggian 0,06 meter, Jailolo pada 23.43 WIB setinggi 0,09 meter, dan Bitung pada 00.08 WIB setinggi 0,10m.
Laporan: Muhammad Hafidh