KedaiPena.Com – Wakil Direktur Perhimpunan Advokasi Kebijakan dan Hak Asasi Manusia (PAK HAM) Papua, Uten Sutendy, menyatakan perlu pendekatan kultural melalui dialog dengan kelompok bersenjata di Papua.
“Paradigma saat ini, adalah melakukan rekonsiliasi ke arah pendekatan kultural, bukan represif. Atau pendekatan sosial kultural,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (11/11).
Bila pendekatan kultural dilakukan pemerintah, maka akan persoalan kelompok bersenjata dapat diselesaikan dengan baik.
Ketua Pendiri PAK HAM Papua, Yislam Alwini, juga mengatakan hal sama. Menurutnya, penyelesaian dengan kelompok bersenjata harus memahami karakter masyarakat di setempat.
“Mengingat psikologis masyarakat dalam suasana kekecewaan. Karenanya, pendekatan persuasif harus dilakukan,” jelasnya.
Karakter suku di Papua, ungkap Yislam, berperang. Maka, harus dilakukan pendekatan tersendiri. “Jangan sampai seseorang sakit kepala, tapi dikasih obat cacing,” katanya mengumpamakan.
Karenanya pula, Direktur PAK HAM Papua, Matius Murib, mengimbau pemerintah dan aparat menghentikan kekerasan di Papua dan hormati HAM.
“Kita hentikan tindak angkat senjata itu. Kita lakukan pendekatan dialog dan negosiasi dengan kelompok bersenjata,” serunya.