KedaPena.Com – Pelaksana Tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Luhut Binsar Pandjaitan, dinilai hanya mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang lebih bersifat liberal.
Demikian diungkapkan Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia(EWI), Ferdinand Hutahaean saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (13/10). “Kebijakan tidak memiliki keberpihakan sama sekali kepada bangsa,†pungkas Ferdinand.
Ia pun menyebutkan sejumlah kebijakan Luhut yang dinilai liberal tersebut.†Pertama menyangkut pernyataan supaya PLN tidak beli murah batu bara. Semua juga tahu Luhut berbisnis batubara, jadi kebijakan ini cenderung konflik interest,” sebut Ferdinand.
Kebijakan lain, lanjut Ferdinand, yakni menyangkut kebijakan hilir BBM yang ingin dibuka bebas tanpa adanya upaya perlindungan kepada Pertamina.
“Silahkan buka persaingan dengan azas kesamaan, asing jangan cuma main di kota besar, tapi wajib main diseluruh Indonesia hingga ke pelosok supaya adil dalam persaingan,” katanya.
Selanjutnya yakni kebijakan campuran FAME 30% ke BBM Solar, yang menurut Ferdinand hanya menguntungkan pengusaha sawit dan merugikan Pertamina. Relaxasi ekspor konsentrat atau raw material yang dilarang UU Minerba yang dinilai merugikan negara.
Lebih lanjut disebutkan, upaya penghapusan pajak explorasi minyak dikhawatirkan mengurangi pendapatan negara, upaya import Gas dari luar dengan alasan untuk turunkan harga Gas.
“Kalau cuma bisa keluarkan kebijakan impor, anak kecil juga bisa, produksi gas kita saja tidak terserap semua, kenapa malah mau impor gas? Ini kebijakan sangat dibawah standar seorang menteri ” sindir Ferdinand.
Lebih jauh Ferdinand mengatakan, permasalahan listrik 35 GW yang hingga sekarang tidak menunjukkan kemajuan dan bahkan berpotensi akan merugikan negara juga tak mampu diurus oleh Luhut.
Contohnya, transmisi dari Unggaran ke Mandirancan yang tidak jelas progresnya. Sebaliknya, proyek tersebut terancam denda trilliunan rupiah perbulan pada akhir 2018.
“Hal ini perlu penangan serius dan tidak ditangani oleh orang yang besar konflik interestnya. Kami EWI, meminta dengan hormat kepada Presiden untuk segera melantik Menteri ESDM yang baru. Bangsa ini punya banyak putra putri yang mampu,” tutup Ferdinand.
(Apit/ Dom)