KedaiPena.Com – Kementerian Koordinator Kemaritiman bersama Kedaikreatif yang merupakan bagian dari KedaiPena.Com menyelenggarakan sebuah diskusi dengan tema ‘Gunung Bukan Tempat Sampah’ di Hotel Atria Malang, Jawa Timur, Rabu (16/8).
Diskusi diisi oleh Kepala Bidang (Kabid) Lingkungan Hidup Kementerian Koordinator Kemaritiman, Nurul Istiqomah, Kepala Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), John Kennedy, Pakar Pariwisata dari Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB), Herry Cahyadi serta Anggota DPRD Komisi Pembangunan Jawa Timur, Basuki Babu Salam seminar ini berlangsung dari pukul 09:00 WIB.
Kabid Lingkungan Hidup Kementerian Koordinator Kemaritiman, Nurul Istiqomah mengatakan pada intinya permasalahan penanganan sampah di tempat pariwisata sebenarnya sudah sering di dengar oleh Pemerintah pusat tepatnya Kemenko Kemeritiman.
Tapi, kata dia, terkadang kerap kali ada sedikit perbedaan atau masalah di lapangan dan pemerintah pusat soal pengelolaan sampah ini.
“Contoh dari pengelolaan lingkungan di pemerintah  pusat dan daerah, regulasinya sudah banyak. Namun, soal regulasi  terkadang daerah dan di pusat sering terjadi persinggungan,” jelas Nurul dalam pemaparannya.
Tidak hanya itu, lanjut dia, permasalahan Amdal dari perusahaan juga masih menjadi sebuah pemerataan besar dalam pengelolaan tempat wisata baik di gunung dan laut.
“Masalah besarnya juga dari perusahaan. Jadi baik pribadi dan korporasi sebenarnya harus bertanggung jawab untuk limbah dan sampah,” beber Nurul.
Atas dasar itulah, lanjut dia, mulai saat ini pemerintah pusat baik kementerian koordinator dan kementerian teknis mulai mengambil tindakan tegas dengan penyuluhan dan pendidikan dasarnya.
“Ada angin segar dari kemarin, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengkonfirmasi bahwa saat ini di SD, SMP SMA sudah diajarkan serta sosialisasi soal pengelolaan sampah dan limbah,” ungkap dia.
“Bahkan pemerintah saat ini sudah serius untuk limbah sampah dan saat ini sudah mulai dilakukan daur ulang baik organik maupun tidak. Bahkan sampah itu sekarang juga bisa didaur ulang jadi energi,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh