KedaiPena.Com – PT Jasa Marga terus berupaya melakukan sosialisasi penggunaan uang elektronik (e-Toll) sebagai pembayaran di pintu-pintu tol. Hal itu dikarenakan mulai Oktober 2017, seluruh pintu tol tidak lagi melayani transaksi tunai. Dengan demikian semua transaksi akan menggunakan e-toll card.
Namun, 2 minggu program tersebut berjalan, masih menyisahkan sejumlah permasalahan seperti infrastruktur, pengelolaan biaya top up dan kendala-kendala lain.
Hal itu pula yang membuat banyak kalangan masyarakat mengkritik kebijakan yang memang diarahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menanggapi hal itu, Direktur Utama (Dirut) Jasa Marga Desi Arryani membantah bahwa banyak yang mengeluhkan kebijakan penerapan e-Toll tersebut. Menurutnya, saat ini mulai banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari kebijakan itu.
“Banyak juga yang merasakan manfaatnya. Walaupun juga yang masih komplain ada. Tapi itu harus dilihat dua sisi. Progesnya sekarang sudah luar biasa, sudah 87 persen per kemarin, pengguna e-Toll menurut Jasa Marga Grup,” ujar dia saat diwawancara oleh KedaiPena.Com, di Jakarta, ditulis Kamis (19/10).
Kendati demikian, bekas Direktur Operasi 1 PT Waskita Karya ini memastikan Jasa Marga akan terus berupaya memasifkan sosialisasi penerapan kebijakan e-Toll ini kepada masyarakat luas.
“Kita mengubah semua peralatan dan terus menyosialisasikan. Kemudian terus berjaga-jaga di gardu tol, biar kalau ada masalah kita akan membantu,” imbuh dia.
“Harapannya, pencapaian pengguna e-Toll ini akan berada angka 100 persen. Bila begitu kita akan lanjut. Tapi, kalau misalnya pencapaianya dibawah angka 100 nanti akan kembali ke Pemerintah untuk evaluasi,” tandas Desi.
Laporan: Muhammad Hafidh