KedaiPena.Com – Pemerintahan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang serius membangun sektor pariwisata sebagai pendapatan negara yang baru. Tidak main-main, Jokowi pun menargetkan 20 juta wisatawan ke Indonesia pada tahun 2019.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah mengatakan masih banyak yang harus dibenahi oleh pemerintah di era Presiden Jokowi untuk sektor pariwisata ini.
Fahri menegaskan, saat ini Indonesia sebagai sebuah negera yang memiliki destinasi pariwisata yang indah masih kurang memliki ‘story’
“Ya sebenarnya satu bangsa memerlukan cerita untuk dirinya sendiri sebelum dia menjadi cerita untuk orang lain. Nah cerita inilah yang menarik, dan orang datang ke satu tempat itu pasti karena ada sesuatu yang disitu dan ketika pulang dari situ ia bisa menyampaikan soal tempat itu kepada orang lain,” ujar Fahri Hamzah saat berbincang dengan Kedaipena.Com di ruangannya, Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/9).
“Kalau kita bicara negara-negara yang menjadi tujuan tradisional pariwisata umumnya mereka sudah selesai sebagai negara bangsa. Gedung sudah, jalan sudah ada, kasarnya terminologinya tidak ada lagi yang jualan semen karena pembangunannya sudah ada. Jadi dikatakan orang ingin pergi ke negara yang sudah selesai, pergilah orang ke Eropa dan Amerika,” sambung Fahri.
Akan tetapi, kata Fahri, hal itu belum bisa dapatkan di indonesia. Padahal, mayoritas wisatawan asing datang ke Indonesia untuk mendapatkan ‘story’ yang mereka tidak dapat di negaranya. Sayang, harapan mereka akan luntur ketika melihat langsung kondisi destinasi di Indonesia saat ini.
“Saya kira pemimpin punya tugas untuk menjadikan ini sebagai cerita kita bersama dan sejarah bersama soal keunikan-keunikan yang dimiliki Indonesia. Karena, ketika mereka (wisatawan) turun lihat sampah (kebersihan), infrastruktur dan masyarakat yang belum terkultur soal industri pariwisata, akhirnya potret besar itu mereka soal Indonesia lumer,” jelas Fahri.
“Saya ingin pemerintah menyadari betul tantangan pembangunan kultur yang komprehensif tentang tourism dan pembangunan infrastruktur yang lengkap dan aksesibiliti yang konkret soal kebersihan serta membuat orang betah tentang ‘story’ pariwisata kita. Itu yang menjadi pekerjaan rumah yang harus dibenahi,” tandas legislator asal NTB ini.
Laporan: Muhammad Hafidh