KedaiPena.Com – Kerusakan parah di jalan Faisal Tanjung di Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapteng memunculkan banyak keluhan dari masyarakat.
Terkait itu, Kadis PU Harmi Parasian Marpaung mengatakan perbaikan terhadap jalan itu sebenarnya saat ini sudah mulai dilakukan dengan cara menutup lubang-lubang menganga yang ada di sepanjang jalan.
“Cuma tutup lobang saja, lubangnya kita hotmix, kita base lah istilahnya. Mudah-mudahan sudah bisa menolong,” kata Harmi kepada KedaiPena.Com di Pandan, Senin (24/10).
Dikatakan, hotmix yang dilakukan pada tahun ini akan berlanjut dengan memperhalus jalan tersebut. Penghalusan itu, kata Harmi akan dilakukan pada tahun depan.
“Tahun depan kita layer itu, yang kita perhalus, dananya dari DAK 2017,” katanya.
Harmi mengungkapkan, perbaikan di jalan itu pernah dilakukan tahun 2015 lalu. Namun, dikarenakan konsep perbaikannya tidak menyeluruh, menyebabkan jalan yang dibangun sejak 2006 silam itu kembali mengalami kerusakan.
“Memang paradigmanya kemarin konsepnya pemerataan, ada dana yang penting (semua kecamatan) dapat semua, jadi ini sebenarnya mau kita ubah. Ke depan, mau hotmix, langsung tuntas,” terangnya.
Harmi menyebutkan, terhadap jalan yang semangat awalnya adalah menjadikannya sebagai jalur lingkar dan dikhususkan bagi kendaraan berat dan angkutan umum antar kabupaten atau provinsi itu, pihaknya telah mengusulkannya agar dijadikan sebagai jalan Provinsi.
Tim pemantau dari Dinas Bina Marga, lanjut Harmi sudah turun melakukan peninjauan. Saat ini, sambungnya, tinggal menunggu mekanisme pengubahan status menjadi jalan Provinsi.
“Konsep kita itu sebetulnya, kendaraan besar lewat situ, tidak lewat jalan utama lagi. Mobil antar Kabupaten dan antar Provinsi lewat situ, termasuk kontainer, dan itu Aek Tolang dan Aek horsik itu diusulkan jadi jalan provinsi. Makanya sekarang apakah trase nya tetap atau diubah. Saya fikir sudah layak, tapi pencantuman nama jalan provinsi itu kan ada waktunya, ya tinggal menunggu schedule mereka (Dinas Bina Marga Provinsi),” imbuhnya.
Ia menjelaskan, perubahan status tersebut tentunya menguntungkan dari sisi keberlanjutan jalan. Dimana anggaran yang akan digelontorkan, baik perbaikan dan pemeliharaan berada di kewenangan pemerintah Provinsi.
“Ya, yang menangani Provinsi dan tidak membebani Tapteng lagi, sekarang kan cuma dua jalan, Barus-Dolok Sanggul dan Sorkam Kiri. Kedua ruas itu sudah bagus, dan sepertinya Provinsi juga sudah kekurangan pekerjaan di sini,” pungkasnya.
Sebelumnya, Harmi mengatakan bahwa tanggung jawab agar jalan tetap dalam kondisi sejatinya tidak saja menjadi tanggung jawab Pemerintah. Masyarakat dan berbagai elemen lain, misalnya kalangan pengusaha juga diminta untuk turut andil dan berkontribusi menjaga agar potensi kerusakan jalan bisa terminimalisir.
“Pencegahan agar jalan tidak cepat rusak itu misalnya, kalau kendaraan yang mengangkut tanah itu pakai terpal penutup, agar (tanah) tidak jatuh di jalan, itu kan bersumbangsih juga,” kata Harmi.
(Dom)