KedaiPena.Com – Mahasiswa Indonesia sekarang dinilai cenderung bersifat apatis serta cuek dalam berbagai hal seperti, situasi dan kondisi negara bahkan lingkungan sekitar.
Akademisi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedillah Badrun mengatakan ada faktor eksternal dan internal yang menjadi penyebab dari sikap apatis mahasiswa Indonesia saat ini.
“Secara internal mahasiswa lemah secara diskursus intelektual, karena maunya instan. Mereka minim kedalaman ontologis. Malas baca buku, malas mendalami data dan informasi serta malas riset yang mendalam,” ujar Ubed dalam perbincangan dengan KedaiPena.Com,Kamis, (21/6/2019).
“Hal itu mengakibatkan tidak tumbuh sikap kritis dan minim inisiatif karena tidak memiliki kekokohan argumentasi,” sambung Ubed.
Sedangkan untuk sikap eksternal, lanjut Ubed, mahasiswa Indonesia saat ini dimanjakan dengan era digital society.
“Senang bermain game dan bermain media sosial sebagai aktivitas untuk memenuhi kesenangannya bukan untuk sesuatu yang konstruktif,” kata Ubed.
Disaat yang sama, tegas Ubed, mahasiswa saat ini juga dimanjakan dengan beasiswa. Padahal beasiswa tersebut berasal dari pajak rakyat dan dari utang luar negeri.
“Secara eksternal juga sistem perkuliahan memberikan tekanan psikologis yang kurang memerdekakan mahasiswa dan kurang menumbuhkan keterampilan berfikit tingkat tinggi. Akibatnya generasi milenial ini sangat pragmatis dan tidak siap menghadapi masa depan,” tutur Ubed.
Meski demikian, kata Ubed, saat ini masih ada sekelompok kecil mahasiswa yang memiliki sikap kritis serta kemampuan berfikir tingkat tinggi melalui universitas alternative di luar formalitas belajar di kampus.
“Namun jumlah mereka ini sedikit. Semoga jumlah yang sedikit ini bisa menjadi motor perubahan bangsa kedepan yang lebih baik,” tandas Ubed.
Laporan:Andre Perdana