KedaiPena.Com – Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tangerang Selatan (Tangsel) Isnur mendaftarkan sejumlah tempat sejarah tinggi di kota Tangerang Selatan menjadi cagar budaya.
Dari 19 tempat yang potensial menjadi cagar budaya, ada 4 yang mau didaftarkan oleh Dindikbud Tangsel. Dindikbud sendiri sudah berkoordinasi dengan tim ahli Balai Peresmian Cagar Budaya (BPCB) dan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB).
Keempat tempat yang didaftarkan antara lain ialah, PTP Cilenggang satu, PTP Cilenggang dua, Daan Mogot, dan Keramat Tajug
“Beberapa tahapan pertama yaitu identifikasi data, kedua pengkajian, setelah dikaji baru mendaftarkan sesuai dengan mana yang memiliki sejarah tinggi di kota Tangerang Selatan itu,” kata Isnur Kepada KedaiPena.Com, Jumat, (13/9/2019)
“Di setiap cagar budaya memiliki keunggulan. Seperti PTP Cilenggang 1 dan 2, itu milik BUMN, yang dimana di situ ada keunikan bangunan bekas kolonial belanda yang sudah melebihi 50 tahun,” ujar Dia.
Dia menjelaskan, untuk PTP Cilenggang 1 dan 2, itu berusia lebih dari satu abad. Hal ini melebihi standar yang ditetapkan.
“Belum lama Dindikbud bersama Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) melakukan survei terkait aset yang dimiliki tangsel dan yang bukan milik Tangsel, seperti PTP 1 dan 2 Cilenggang,” tegas Dia.
“Survei ini guna sowan dan berkoordinasi. Sementara aset yang dipunyai Tangsel yang diajukan secara bertahap dari 19 cagar budaya mau tidak mau tetap harus memberdayakan dan mengupayakan cagar budaya yang ada di kota Tangsel,” lanjut dia.
Selanjutnya ada Monumen Palagan Lengkong. Di mana tempat ini merupakan monumen untuk mengenang peristiwa pertempuran dahsyat Daan Mogot beserta pasukan republik melawan Belanda di masa revolusi fisik. Pasukan Daan Mogot dengan orang-orang Serpong berperang hingga akhirnya jatuh banyak korban.
Para korban ini kemudian dimakamkam di Taman Makam Pahlawan Seribu, di Serpong. TMP ini juga menjadi tempat ketiga untuk didaftarkan menjadi cagar budaya Tangsel.
Yang keempat adalah makam keturunan Sultan Ageng Tirtayasa, Banten. Makam ini setiap tanggal 1 Muharram banyak yang menziarahi.
“Untuk sekarang yang diprioritaskan Kramat Tajug duluan, karena lebih cepat identifikasinya,” tandas Dia.
Laporan: Sulistyawan