KedaiPena.Com – Ratusan Mahasiswa melakukan unjuk rasa di kediaman Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Setia Budi, Kuningan, Jakarta, belum lama ini. Mahasiswa tersebut merupakan massa Silaturahmi Mahasiswa Indonesia yang melakukan Jambore di Cibubur.
Kritik pun bermunculan atas aksi itu. Sebab, tidak sepantasnya mahasiswa melakukan aksi terhadap orang yang tidak berkuasa. Sebab tidak memiliki kekuasaan untuk menentukan hajat hidup publik. Mereka pun dituduh terkooptasi terhadap kepentingan penguasa.
Namun, Ketua Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia, Septian Prasetyo menegaskan bahwa kegiatan Jambore Nasional tersebut tidak disusupi oleh kepentingan politik mana pun.
Dirinya pun juga membantah ada aktor politik yang menggerakkan mereka untuk melakukan aksi di depan rumah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Tapi ada penggiringan opini, ada elit politik yang menggerakkan. Saya tanya, politisi mana yang bisa menggerakkan 3.000 mahasiswa dari daerah berbeda, prodi yang berbeda,” ucap dia ditulis Rabu (8/2).
“Dan setahu saya, mahasiswa tidak dijadikan alat berbau politik praktis. Ini sebuah klaim dan jualan orang yang mengaku-ngaku. Ini yang kita sayangkan,” lanjut Ketua Jambore Nasional tersebut.
Dia pun memastikan, bahwa kegiatan Jambore serta aksi yang di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat murni berdasarkan pemikiran, serta kegelisahan yang terjadi saat di Indonesia saat ini.
Untuk kegiatan membagikan selebaran, lanjut dia, merupakan ide yang muncul seusai rapat pleno dalam jambore.
“Pada awalnya ada advokasi yang dipilih, yaitu di Kuningan dan di DPR, karena dianggap strategis,” ungkap dia.
“Namun kegiatan itu lalu menjadi heboh ketika SBY merasa para mahasiswa berdemo di depan rumahnya. Padahal itu disebarkan tidak berada tepat di depan rumah SBY,” pungkas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh