KedaiPena.Com – Pertarungan atau ‘perang modern’ dua negara besar terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan Cina. Hal ini pun berdampak pada Indonesia.
Tokoh nasional Rizal Ramli menilai ada perbedaan mendasar antara AS dan Ciba dalam ‘perang modern’ ini.
Cina, kata Rizal, merupakan negara yang memiliki ambisi untuk memiliki teritori negara lain.
Sementara Amerika sebatas ingin berpengaruh tanpa ada ambisi teritori.
Hasrat Cina tersebut tidak lepas dari jumlah penduduk tirai bambu yang lebih dari 1,3 miliar.
Mereka ingin mempekerjakan atau merelokasi warganya ke negara-negara lain seperti Afrika, Asia, dan termasuk Indonesia.
Ambisi ini yang oleh Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu mendapat tentangan keras.
“Ambisi teritorial seperti itu tidak bisa diterima oleh rakyat Indonesia, termasuk Rizal Ramli, ” ujar RR kepada redaksi, ditulis Selasa (1/12/2020).
Salah satu ketegasan Rizal Ramli menentang ambisi Cina adalah dengan mengubah nama Laut Cina Selatan yang masuk dalam ZEE Indonesia dengan nama Laut Natuna Utara.
Langkah brilian itu dilakukan saat Rizal Ramli menjabat sebagai Menko Kemaritiman di era Jokowi.
“Saat kami menjadi Menko Kemaritiman, kami mengubah nama Laut Cina Selatan yang masuk wilayah Indonesia menjadi Laut Natuna Utara dan kami ganti petanya,” papar RR.
Cina kala itu secara resmi mengajukan protes kepada pemerintah Indonesia karena tidak setuju. Hanya saja, Rizal Ramli mengacuhkan protes tersebut karena Laut Natuna Utara adalah teritori Indonesia.
“Itu sebetulnya kurang ajar sekali karena seharusnya tergantung kita, karena itu laut kita dan wilayah kita, maka mau kita kasih nama apapun, ‘you have no right to interfere’. Ini menunjukkan adanya ambisi teritorial,” tegasnya.
Di mata Rizal Ramli, Indonesia memang berprinsip untuk menjadi sahabat bagi negara lain. Tapi, jika ada yang tidak menghormati integritas wilayah Indonesia (‘territorial integrity’), maka harus lawan.
Sementara kemenangan Joe Biden dalam Pilpres Amerika Serikat akan mempengaruhi geopolitik global dan bisa berdampak pada Indonesia.
Secara geopolitik global, RR, sapaan Rizal Ramli memandang bahwa Amerika Serikat di tangan Biden tidak akan mengubah kebijakan luar negeri mereka untuk terus bersaing dengan Cina.
Perbedaan hanya terletak pada cara yang digunakan. Biden diyakini tidak akan sevulgar Trump dalam melawan Cina. Itu artinya, Indonesia tidak bisa bergantung sepenuhnya pada AS untuk mengurangi dominasi Cina.
Laporan: Muhammad Lutfi