KedaiPena.Com – Sekretaris Fraksi PAN di DPR, Yandri Susanto mengungkapkan partainya akan mendukung presidential threshold 0 persen dalam pengambilan keputusan RUU Pemilu di sidang paripurna ke-32 nanti.
Hal itu disampaikannya menyusul keputusan lobi-lobi di mana enam fraksi yakni, Golkar, Nasdem, PDIP, Hanura, PKB, PPP memilih paket B dan tiga fraksi yakni, Gerindra, PKS, Demokrat pilih paket B.
“Bagi PAN sekarang 0 persen atau 10 persen. Kalau 10 tidak menjadi pilihan karena kami hanya sendiri kemudian masuk paket A dan B, maka PAN akan kembali pada tim bawah yakni 0 persen,” tegas Yandri di Gedung Nusantara II, Jakarta, Kamis (20/7).
Meski begitu, Wakil Ketua Pansus RUU Pemilu itu menyebut bahwa partainya lebih fokus kepada isu konversi suara.
“Persoalan konversi suara yang sangat serius antara saint lague dan quota hare, PAN tawarkan quota hare,” imbuhnya.
Adapun 5 opsi paket pengambilan keputusan adalah:
Paket A, presidential threshold (20–25 persen), parliamentary threshold (4 persen), sistem pemilu (terbuka), alokasi kursi (3–10 kursi), metode konversi suara (saint lague murni).
Paket B, presidential threshold (0 persen), parliamentary threshold (4 persen), sistem pemilu (terbuka), alokasi kursi (3–10 kursi), metode konversi suara (quota hare).
Paket C, presidential threshold (10–15 persen), parliamentary threshold (4 persen), sistem pemilu (terbuka), alokasi kursi (3–10 kursi), metode konversi suara (quota hare).
Paket D, presidential threshold (10–15 persen), parliamentary threshold (5 persen), sistem pemilu (terbuka), alokasi kursi (3–8 kursi), metode konversi suara (saint lague murni).
Kemudian Paket E, presidential threshold (20–25 persen), parliamentary threshold (3,5 persen), sistem pemilu (terbuka), alokasi kursi (3–10 kursi), metode konversi suara (quota hare).
Laporan: Muhammad Hafidh
