KedaiPena.Com- Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno diyakini memiliki bukti kuat atas kabar utang yang dimiliki oleh eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebesar Rp 50 miliar.
Kabar utang itu pertama kali disampaikan oleh elit partai Golkar Erwin Aksa yang mendukung pasangan Anies-Sandi di Pilgub DKI 2017. Erwin Aksa menyebut Sandiaga meminjamkan Rp 50 miliar ke Anies untuk keperluan logistik di Pilgub DKI lalu
“Sandiaga Uno pasti memiliki bukti yang kuat atas kewajiban yang dimiliki oleh Anies Baswedan terhadap dirinya mengenai utang sebesar Rp 50 miliar terkait pilkada DKI Jakarta 2017,” jelas Pengamat Politik Fernando Emas, Selasa,(7/2/2023).
Fernando memprediksi bahwa Sandiaga Uno melihat bahwa Anies ingkar terhadap komitmennya mengenai hutang tersebut. Hal ini pula yang membuat hutang tersebut dibuka kepada publik.
“Mungkin saja Sandiaga Uno melihat bahwa Anies ingkar terhadap komitmennya mengenai hutangnya tersebut sehingga dibuka kepada publik,” jelas Fernando.
“Apalagi Anies Baswedan sudah mengakhiri tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2022 yang lalu dan sedang mempersiapkan diri menjadi calon presiden,” tambah Fernando.
Selain itu, kata Fernando, terlihat bahwa Sandiaga Uno ingin memberitahu kepada masyarakat luas tentang Anies Baswedan yang belum memenuhi kewajiban kepadanya.
“Sandiaga Uno ingin memberitahukan masyarakat luas tentang Anies Baswedan yang belum memenuhi kewajiban kepadanya dan sudah dapat dikategorikan mengingkari komitmen yang pernah dibuat,” pungkas Fernando.
Sebelumnya, Erwin Aksa mengatakan surat perjanjian utang piutang ini disusun oleh Rikrik Rizkiyana, pengacara Sandiaga kala itu. Erwin mengungkap surat perjanjian itu berisi Anies meminjam uang kepada Sandiaga.
“Intinya kalau tidak salah itu perjanjian utang piutang barangkali ya. Ya pasti yang punya duit memberikan utang kepada yang tidak punya duit. Kira-kira begitu. Karena yang punya likuiditas itu Pak Sandi kemudian memberikan pinjaman kepada Pak Anies,” kata Erwin Aksa.
Menurut Erwin Aksa, situasi logistik saat putaran pertama Pilkada DKI 2017 masih cenderung sulit. Dia menyebut nominal utangnya mencapai Rp 50 miliar.
“Karena waktu itu putaran pertama kan ya namanya juga lagi tertatih-tatih kan waktu itu. Jadi kira-kira begitu. Yang itu saya lihat. Dan itu ada di Pak Rikrik. Nilainya berapa, ya, Rp 50 miliar barangkali. (Apakah sudah lunas?) Saya kira belum barangkali, ya,” ujar dia.
Laporan: Tim Kedai Pena