KedaiPena.Com – Sementara kalangan menyebut popularitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) belakangan semakin tergerus dan dinilai berada pada level terendah. Hal ini akibat utang yang terus menumpuk, tudingan adanya kriminalisasi ulama, menaikkan harga BBM beberapa bulan setelah dilantik sebagai presiden, lalu juga naiknya tarif listrik sampai 100 persen.
Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro mengungkapkan, jika Presiden Jokowi tidak segera mengubah kebijakan agar pro rakyat, maka kembali memimpin sebagai Presiden 2019 hanyalah mimpi semata.
“Korelasinya akan positif antara kepuasan rakyat terhadap pemerintah elektabiltas incumbent. Masalahnya dengan achievement yang ok saja incumbent blm tentu menang aplagi kalo kinerjanya tidak ok,” jelas dia kepada KedaiPena.Com, Selasa (25/7).
Belum lagi, jelas Siti, jika bermunculan isu-isu yang sifatnya kontekstual yang sangat bisa semakin mengurangi elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu pada pilpres 2019.
“Secara prinsip yang perlu dihadirkan adalah keberpihakan dan atau empati pemerintah pada rakyatnya. Program-program pro-rakyat yang mengurangi beban rakyat perlu diperbanyak,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Hafidhp