KedaiPena.Com- Guru Besar Ilmu Manajemen Dekan Sekolah Pascasarjana Perbanas Institute Steph Subanidja mengingatkan pentingnya pemerintah untuk mengendalikan tingkat inflasi pasca ramadan 1445 Hijriah.
Menurut Steph begitu ia disapa pemerintah perlu dapat kendalikan guna menjaga target inflasi pasca ramadan 1445 Hijriah agar tercapai dan terealisasi.
“Mengendalikan tingkat inflasi pasca ramadan menjadi penting untuk menjaga target inflasi tercapai, perlu melibatkan berbagai strategi dan kebijakan,” kata Steph, Jumat,(19/4/2024).
Steph melanjutkan, guna mengendalikan inflasi pemerintah perlu melakukan pemantauan pasokan.
Pemerintah, kata dia, dapat memantau pasokan makanan pokok dan barang konsumsi lainnya yang meningkat selama ramadan.
“Dengan memantau pasokan ini, pemerintah dapat mengidentifikasi potensi kenaikan harga secara dini dan mengambil tindakan yang diperlukan,” jelas dia.
Tak hanya itu, lanjut dia, pemerintah juga dapat menggunakan subsidi atau intervensi harga untuk menjaga harga barang-barang pokok tetap stabil pasca
ramadan.
“Subsidi dapat diberikan kepada produsen atau pedagang untuk mencegah kenaikan harga yang signifikan,” beber dia.
Sedangkan ketiga, tegas dia,
pemerintah dapat melakukan perencanaan logistik.
Pemerintah dapat bekerja sama dengan pihak terkait untuk meningkatkan efisiensi rantai pasokan dan distribusi barang pokok.
“Ini dapat membantu mengurangi biaya logistik dan memastikan pasokan barang tetap stabil,” beber dia.
Steph menambahkan, cara ke empat ialah melakukan edukasi manajemen keuangan dan pemilihan barang yang tepat pasca ramadan. Ia menegaskan hal ini dapat membantu mengurangi tekanan inflasi.
“Konsumen yang lebih terampil dalam mengelola anggaran mereka cenderung lebih mampu menahan kenaikan harga,” ungkap dia.
Steph melanjutkan, pemerintah juga bisa melakukan kontrol moneter. Bank Sentral dapat mengambil tindakan kebijakan moneter.
Kontrol moneter ini, lanjut dia, bisa dilakukan untuk menaikkan suku bunga atau mengurangi jumlah uang beredar, untuk mengendalikan inflasi.
“Namun, tindakan semacam ini harus diambil hati-hati agar tidak merugikan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” tandasnya.
Laporan: Hafid