KedaiPena.Com- Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR meminta Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) yang baru segera menyelesaikan permasalahan kasus asuransi yang merugikan masyarakat. Kasus-kasus tersebut membutuhkan antisipasi dan mitigasi yang cepat.
Selain itu, kasus investasi bodong dan pinjaman online sampai saat ini masih memakan korban. Satgas Waspada Investasi OJK juga melaporkan kerugian masyarakat akibat penipuan tersebut mencapai 117 triliun lebih antara rentang tahun 2011 sampai 2021.
“Ini bukan hal yang kecil. Dan perlu menjadi perhatian dari DK OJK yang baru bekerja dengan semangat yang baru,” ujar Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati saat berdiskusi dengan jajaran DK OJK periode 2022-2027, ditulis Kamis,(25/8/2022).
Selain itu, Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan ini menyoroti masalah sumber daya manusia atau SDM di OJK. Sebab, bagus tidaknya progam dan strategi sangat didukung keberadaan SDM yang kompeten.
“Saya meyakini SDM ini menjadi satu persoalan penting disemua organisasi. Bagaimanapun bagusnya program dan strategi, jika tidak didukung SDM yang kompeten, tentu akan sulit untuk dilaksanakan,”kata Anis.
Oleh karena itu, Anis menyarankan, agar kekurangan SDM, harus segera dicarikan solusinya. Ia menegaskan, SDM bermindset digital menjadi poin masukan selanjutnya.
Menurut Anis, OJK perlu menata SDM yang dimilikinya agar memiliki mindset digital. Hal ini dimaksudkan supaya bisa mengimbangi pergerakan fungsi digital yang berubah sangat cepat.
“Jadi sekarang, bentuk-bentuk investasi sudah sedemikian banyak, sehingga OJK harus lebih cepat bergerak dibandingkan dengan perkembangan pasar itu sendiri,” paparnya.
Terakhir, Anis mewakili harapan masyarakat yang menunggu kiprah dan kinerja OJK dibawah kepemimpinan DK OJK yang baru.
“Masyarakat menanti kerja OJK ke depan. Apakah bisa menyelesaikan masalah-masalah yang sudah sekian lama berada di pundak OJK,” pungkas dia.
Laporan: Tim Kedai Pena