KedaiPena.Com – Sebagai negara Pancasila, seharusnya semua pihak menghargai keragaman pendapat. Sebab, sila keempat dalam Pancasila mengatur soal permusyawaratan.
Demikian disampaikan Bob Hasan, Ketua Umum Advokasi Rakyat untuk Nusantara (ARUN) menanggapi polemik kritik Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) terhadap Presiden Jokowi.
“Musyawarah ya berarti mendengarkan pendapat, kritik dari pihak lain. Tidak boleh kita anti kritik otokritik,” kata dia di Jakarta, Jumat (2/7/2021).
Ia menambahkan, sikap anti kritik berarti anti Pancasila. Padahal Pancasila adalah perasaan umum rakyat Indonesia. Perasaan umum itu disampaikan dengan cara mengkritisi.
“Bung Karno pernah menyatakan bahwa Pancasila sudah ada, sehingga dia hanya bertugas menggali apa yang dimiliki oleh rakyat Indonesia,” lanjut Bob yang mengambil disertasi doktor ‘Pancasila Hierarki Tertinggi’.
Ia pun mengingatkan, jika proses berpancasila terhambat, maka bisa terjadi peristiwa politik yang hebat.
“Ingat tahun 45, 65, 98 dan seterusnya. Semua peristiwa politik tersebut merupakan perlawanan dari rakyat yang tidak bebas memberikan kritik. Semua tersumbat sehingga berujung pada penjatuhan kepemimpinan (Presiden),” papar Bob.
“Itulah dasar alasan mengapa Pancasila menjadi perasaan rakyat Indonesia. Maka jelas dan nyata bahwa Pancasila lahir dari kandungan rakyat Indonesia,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Lutfi