KedaiPena.Com – Wakil Rektor Institute Perbanas Wiwiek Prihandini menilai bahwa kebijakan infrastruktur yang sedang di bangun oleh Pemerintah di sejumlah wilayah Indonesia belum terasa dampaknya.
Hal itu pula, kata Wiwiek, yang mendasari infrastruktur belum bisa menjadi solusi dari penurunan daya beli masyarakat.
“Kebijakan infrastruktur yang dilakukan pemerintah secara “total football” belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Yang terasa adalah utang yang terus meningkat secara berlipat,” ujar dia kepada KedaiPena.Com melalui pesan singkat, Minggu (26/11).
Kendati demikian, Wiwiek mengaku setuju dengan rencana pemerintah untuk mengatasi daya beli masyarakat yang menurun. Wiwiek mengungapkan, dana BLT melalui mekanisme padat karya hal yang tepat, hanya kebijakan ini harus disikapi secara kritis.
“Kritis maksudnya tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan untuk kepentingan Pemilu 2019,” imbuh Wiwiek.
Selain itu, Wiwiek juga meminta agar pemerintah dapat menerapkan kebijakan fiskal harus dilonggarkan. Masyarakat jangan dibebani dengan berbagai macam pajak.
“Kemudian mengerem laju pertumbuhan pembangunan infrastruktur. Tentu juga dengan anggaran belanja harus diproritaskan untuk kegiatan ekonomi yang memiliki dampak multiplier seperti belanja konsumsi yang dapat meningkatkan produksi barang,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh