KedaiPena.Com – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengatakan, pencegahan pengiriman pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal dapat dimulai dari hulu.
Hal tersebut disampaikan oleh Brani begitu Benny Rhamdani disapa dalam rangkaian acara Migrant Day di Bandung Barat, Jabar, Kamis, (12/11/2020). Dalam kegiatan tersebut Brani juga sempat berbincang dengan LSM Migran, Garda BMI.
“Yang paling penting itu dari hulu yaitu pencegahan pengiriman ilegal itu adalah hal yang sulit dilakukan karena tidak cukup kita hanya fokus dalam penempatan,” kata Brani kepada awak media.
Brani menjelaskan, oknum yang terlibat dalam kejahatan ini adalah pemilik modal yang sedianya di backup oleh pihak- pihak tertentu.
“Yang kita sudah tahu siapa mereka, bagaimana modus mereka nantinya,” papar Brani.
Brani menegaskan, pengiriman ilegal PMI tidak akan bisa dihentikan selama para aparatur memiliki mental maling dan pengkhianat.
“Saya selalu mengatakan tidak akan ada pengiriman ilegal, sepanjang aparatur tidak memiliki mental maling dan pengkhianat. Karena, rusaknya negara ini lantaran banyaknya aparatur negara yang memiliki kekuasaan tetapi memilih menjadi pengkhianat republik,” papar Brani.
Mereka, lanjut Brani, mengkhianati sumpah jabatan, menggadaikan serta melacurkan keimanan sebagai aparatur negara.
“Sumpah jabatan mereka hanya untuk kepentingan uang dan ini yang harus kita lawan. Tetapi tidak cukup hanya BP2MI, harus dengan semua kekuatan stakeholder lain pemerintah daerah dan juga kekuatan rakyat,” tegas eks Anggota DPD RI ini.
Selain itu, tegas Brani, di Indonesia juga tidak boleh ada pengusaha pemilik modal yang merasa karena uangnya dapat berfikir bisa mengendalikan negara ini.
“Seolah-olah dia bisa membeli aparatur-aparatur negara itu tidak boleh. Kita tidak bisa di beli oleh mereka. Saya katakan, saya Benny Rhamdani akan menjadi mimpi buruk bagi perusahaan brengsek dan bandit yang terlibat sindikat kejahatan penempatan ilegal PMI,” tandas Brani.
Laporan: Muhammad Hafidh