KedaiPena.Com- Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI merepons pelonjakan inflasi yang naik tiga kali lipat pada September 2022. Tercatat Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut kenaikan inflasi tahunan mencapai 5,95 persen pada September 2022 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) lantaran imbas dari naiknya harga BBM.
Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Najib Qodratullah meminta pemerintah bersiap dan melakukan antisipasi atas pelonjakan kenaikan inflasi tersebut. Najib sapaanya berharap pemerintah dapat menjaga rantai pasokan dan melakukan intervensi pasar terhadap beberapa komoditas.
“Saya beberapa kali sampaikan, jaga rantai pasokan dan lakukan intervensi pasar terhadap beberapa komoditas perlu dilakukan,” kata Najib sapaanya, Selasa,(4/10/2022).
Najib mendesak pemerintah juga memberikan insentif terukur terhadap komoditas langka dan Bantuan Langsung Tunai atau BLT tepat sasaran. Meskipun tak terkait langsung pemberian BLT tepat sasaran diperlukan demi menjaga keseimbangan daya beli.
“Berikan insentif terukur terhadap komoditas langka. Lalu penyaluran BLT harus tepat sasaran,” beber Najib.
Najib mengakui, respons terhadap kenaikan harga BBM sebulan lalu telah memicu naiknya harga barang-barang. Najib menilai, sistem transportasi logistik di Indonesia kurang mendapatkan perhatian selama ini.
“Saran saya hal tersebut di berikan insentif dengan berbagai kemudahan untuk menekan biaya ongkos transportasi,” ujar Politikus Partai Amanat Nasional atau PAN ini.
Najib pun mengapresiasi langkah Kementerian Perdagangan atau Kemendag dengan berbagai terobosan guna menjaga harga komoditas imbas kenaikan inflasi. Namun tetap saja, lanjut Najib, Kemendag tak bisa bekerja sendirian.
“Seperti kita ketahui Kemendag menjadi kontributor inflasi beberapa komoditas hanya tidak bisa kerja sendirian kalau mau lebih efektif, salah satunya perlu dukungan kemudahan dalam biaya transportasi dengan cara pemberian insentif terhadap kegiatan transportasi,” pungkas Najib.
Laporan: Muhammad Hafidh