KedaiPena.Com – Ketua Tim Percepatan Wisata Petualangan Kemenpar, Yunita Amalia mengatakan, potensi wisata petualangan Indonesia yang terbagi menjadi tiga kategori.
Pertama wisata petualangan nusa (daratan), wisata petualangan tirta (perairan) dan wisata petualangan dirga (udara). Dan Indonesia punya aset wisata petualangan yang luar biasa.
Demikian disampaikannya kepada travel agent dan travel operator (TA/TO) dari Singapura dan Thailand, dalam kegiatan Familiarization Trip (Famtrip) ke Kawah Ijen, Bromo dan Surabaya, beberapa waktu lalu.
“Kita punya 147 gunung api dari 1500 gunung api yg ada di dunia, 54 Taman Nasional, lebih dari 200 sungai, kawasan karst yang spektakuler dan bentang pantai yang melingkari lebih dari 17 ribu pulau,” ujar Yuni, sapaannya.
Selain potensi alam, Indonesia juga kaya akan kebudayaan, dimana wisatawan dapat berinteraksi dan mempelajari berbagai budaya serta pulang membawa kenangan yang otentik.
Untuk melakukan wisata petualangan di Indonesia, para wisatawan mancanegara dapat mengunjunginya sepanjang tahun, karena letak Indonesia di garis khatulistiwa yang beriklim tropis, dengan segala potensinya itu.
“Tak salah jika wisata petualangan Indonesia mengusung tema “Indonesia, Adventure In Tropical” yang berarti bahwa Indonesia adalah surga wisata petualangan di tanah tropis,” lanjut Ketua Umum Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) ini.
Yuni, yang juga merupakan Sekjen Asosiasi Industri Wisata Petualangan Indonesia (IATTA) juga mengenalkan tentang IATTA yang akan berperan sebagai sentral koordinasi untuk mengembangkan industri wisata petualangan Indonesia.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia Rahman Mukhlis yang turut bertugas memandu para peserta FAM Trip mendaki Kawah Ijen dan Bromo menjelaskan bahwa pemandu wisata petualangan Indonesia, kini sudah semakin profesional dan kompeten.
Hal ini berkat program sertifikasi kompetensi dari Pemerintah. Sehingga semakin membuat para wisatawan mancanegara menikmati keindahan alam Indonesia dengan aman, nyaman dan selamat.
“Tentunya dengan didampingi para tenaga profesional yang kompeten,” tutur Rahman.
Khusus untuk Kawah Ijen, Rahman menyampaikan kepada peserta Famtrip, bahwa fenomena “Blue Fire” hanya ada di 2 negara, yaitu Indonesia dan Islandia.
Laporan: Muhammad Lutfi