KedaiPena.Com – Indonesia menangguhkan kerja sama militer karena alasan teknis tanpa memberikan rincian. Namun, menurut sejumlah laporan, kerjasama ini ditangguhkan karena adanya sikap tidak sopan yang ditampilkan oleh militer Australia.
Melansir Reuters pada Rabu (4/1), disebutkan pelatih pasukan khusus Indonesia melihat adanya materi yang menghina prinsip Pancasila dalam program pelatihan Australia, yang mencakup Pancasila seperti kepercayaan pada Tuhan, persatuan Indonesia, keadilan sosial dan demokrasi.
Pengama militer Susaningtyas Kertopati, mengatakan bahwa Pancasila memang merupakan harga mati. Tetapi dalam politik luar negeri kita harus berhati-hati karena saat ini Indonesia tengah berada ditengah pertarungan AS dan Cina.
“Dimana kita juga tak begitu berdigdaya hadapi hal ini. ‎Jika benar ada kaitannya dengan Pancasila, kita harus ambil sikap tegas meski harus berhati-hati,” tutur dia saat dihubungi di Jakarta, Rabu (04/1).
Dia mengatakan, memang terkadang Indonesia harus bersikap tegas agar harga diri bangsa tak dilecehkan. Namun, tantangan berat ekonomi ditambah konsolidasi demokrasi yang belum tuntas, juga harus dikedepankan ‎
“Diplomasi politik yang tangguh terlebih dahulu sebelum memutuskan, karena Indonesia tak mungkin terlepas dari konflik global separatisme, terorisme,dan perebutan lahan energi,” jelas dia.
Hal ini, kata dia, juga akan meliputi administrasi, kerjasama maupun pertimbangan kondisi geopolitik dan geoekonomi domestik kedua negara. Pasalnya keputusan ini bilateral dan TNI jelas bagian dari pemerintahan
“Imbasnya akan sama saja untuk Australia. Karena, mereka juga membutuhkan Indonesia dalam membangun Sistem keamanan bersama mengingat secara geografis wilayah kita dekat dengan mereka,” imbuh dia.‎
“Dan secara geopolitik banyak kesamaan bentuk ancaman negara yang dapat dikerjakan bersama dlm menghadapinya,” tandas dia‎.
Laporan: Muhammad Hafidh
Foto: Istimewa‎